Banyuwangi - Warga Bali yang telah menetap di Kampung Bali Desa Adat Patoman, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi menjalankan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944.
Hari ini mereka tidak keluar rumah. Hanya petugas keamanan (pecalang) saja yang berada di luar. Mereka menjaga agar tidak ada orang keluar rumah atau orang dari desa lain masuk kampung.
Di Kampung Patoman hampir penduduknya berasal dari Bali dan mayoritas beragama Hindu. Tidak saja adat dan budayanya dibawa ke Banyuwangi, tapi kultur rumah mereka berdesain rumah Bali.
Baca juga: Daftar Lengkap Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025
Suasana desa tampak lengang karena seluruh warga melakukan catur tapa brata penyepian di dalam rumah selama 24 jam. Mereka memanfaatkan waktu nyepi dengan berpuasa dan membaca kitab suci Hindu di dalam rumah.
Tidak ada aktivitas warga maupun kendaraan yang berlalulalang di jalan desa maupun gang permukiman. Bahkan setiap pintu masuk jalan desa ditutup menggunakan tiang bambu.
Begitu pula rumah-rumah warga dan pura tampak tertutup tidak ada aktivitas sama sekali. Beberapa pecalang atau petugas keamanan tampak berjaga di jalan perempatan desa serta berkeliling di seluruh jalan desa.
Baca juga: 1 Napi di Lapas Kelas I Malang dapat Remisi Hari Suci Nyepi
"Kami menjaga agar warga tidak keluar rumah, juga menjaga agar warga luar desa tidak masuk kampung kami, agar warga yang menjalankan ibadah tidak terganggu," jelas Made Hardhana, salah satu Pemuka Agama Hindu di Desa Adat Patoman.
"Ini pengendalian dalam kehidupan sehari, momen sakral bagi umat Hindu melaksanakan catur brata penyepian yaitu amati geni, amati lelanguan, amati lelungan, amati karya, 24 jam mulai jam 6 pagi sampai jam 6 pagi lagi," jelas dia.
Made menambahkan, catur brata dilakukan dengan berdiam diri dan membaca kitab-kitab suci serta intropeksi diri.
Baca juga: Nyepi Bareng Awal Ramadan, Forkopimda Kota Malang Ajak Semua Umat Jaga Kerukunan
"Momen Hari Raya Nyepi ini, umat Hindu juga berdoa agar Pandemi Covid-19 yang terjadi hampir tiga tahun di Negara Indonesia segera sirna dan berakhir," tambah dia.
Perayaan Hari Raya Nyepi di Kampung Adat Patoman juga berlangsung dalam toleransi tinggi. Umat Hindu di desa ini juga berdampingan dengan umat agama lain.