jatimnow.com-BPBD Trenggalek telah menyiagakan bantuan ratusan tandon air untuk mengantisipasi bencana kekeringan. Mengingat Trenggalek merupakan wilayah yang menjadi langganan bencana kekeringan.
Berdasarkan data BPBD Trenggalek terkait bencana kekeringan pada 2024 lalu, ada sebanyak 72 desa di 14 kecamatan yang dilanda bencana kekeringan.
"Saat ini belum ada pemerintaan bantuan air bersih dari masyarakat. Mengingat sampai saat ini masih terjadi musim kemarau basah," ujar Kepala BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi, Selasa (19/8/2025).
Meski keberadaan mata air masih ada, BPBD Trenggalek akan selalu menganalisa ketersediaan air. Apalagi prakiraan puncak musim kemarau akan terjadi pada Agustus 2025.
"Prakiraan BMKG musim kemarau tahun ini cenderung lebih pendek," ucapnya.
Baca juga:
Mobil Milik Kades di Trenggalek Ludes Dibakar ODGJ
Saat ini BPBD Trenggalek telah menerima bantuan tandon air bersih sejumlah 500 buah dari Pemprov Jatim. Adapun kapasitas tandon air mencapai 1.200 liter.
"Nantinya tandon air akan kami distribusikan kepada desa-desa yang terdampak kekeringan," terangnya.
Selain itu, untuk mengantisipasi bencana kekeringan pemerintah telah membuat 60 sumur bor disejumlah titik yang terdampak kekeringan. Juga mengoptimalkan fungsi irigasi untuk pertanian.
Baca juga:
Inilah Fokus Pembangunan Kabupaten Trenggalek di Tahun 2026
"Kami sudah menyiagakan armada truk tanki air, apabila ada permintaan bantuan air bersih dari warga," pungkasnya.