Lamongan - DPW Partai NasDem Jawa Timur menggelar Diklatsar bagi kader Garda Pemuda NasDem. Diklat ini dilakukan untuk mencetak para kader agar siap menjadi tim tanggap bencana, yang dibentuk dalam kelompok 'Baret Rescue'.
Diklat dimulai sejak Jumat 2-11 Maret 2022 di Laguna Wego, Kecamatan Sugio, Lamongan. Diikuti kurang lebih 161 peserta, ada macam-macam jenis pelatihan yang diberikan oleh Basarnas Jatim, BPBD, hingga PMI.
Wakil ketua panitia Deny Prasetya mengungkapkan, tujuan utama digelarnya diklat tersebut sebagai pembelajaran bagi Garda Pemuda NasDem dalam memahami penanganan taktis tentang aksi tanggap bencana baik di darat hingga air.
Baca juga: NasDem Tancap Gas Menangkan Khofifah - Emil di Pilgub Jatim
"Pembahasan materi BPBD terkait dengan manajemen posko. Materi BASARNAS terkait dengan pertolongan pertama di air dan darat. Materi Rescue Satwa terkait dengan pertolongan pertama pada hewan peliharaan maupun liar saat dititik kebencanaan," ujar Deny kepada wartawan, Selasa (8/3/2022).
Deny mengatakan, kegiatan tersebut merupakan terobosan pertama yang dilakukan partai NasDem. Terlebih juga atas intruksi Ketum NasDem Surya Paloh agar NasDem bisa semakin dekat dengan masyarakat.
"Sesuai dengan instruksi Ketua Umum NasDem Surya Paloh bahwasanya partai NasDem tidak terlepas dari kemanusiaan. Tidak berharap datangnya bencana, akan tetapi bencana bisa datang sewaktu-waktu seperti angin puting beliung dan banjir," jelas anggota Komisi D DPRD Jatim itu.
"Pelatihan ini bukan terkait simulasi saja, melainkan semacam praktek langsung saat terjadi bencana. Sehingga, mengetahui bagaimana cara assesment dan evakuasi," imbuhnya.
Baca juga: Bacawagub Emil Dardak Kunjungi DPW NasDem Jatim
Di tempat yang sama, koordinator pelatihan BASARNAS Brian Gautama mengaku pihaknya menyambut baik upaya NasDem untuk ikut serta berpartisipasi dalam aksi tanggap bencana.
"Kami pun juga merasa terbantu sekali. Ketika ada informasi pertama dalam sebuah kejadian, bahwa rekan-rekan baret rescue ini menjadi pioner-pioner pertama di lapangan," katanya.
Dari pembekalan materi tersebut, pihaknya berharap Baret Rescue mampu berkolaborasi dengan Tim SAR dalam aksi penyelamatan tanggap bencana.
Baca juga: Pilwali Surabaya 2024, Eri - Armuji Ambil Form B1KWK di NasDem Jatim
"Dengan adanya pelatihan seperti ini, kami sebagai instansi pemerintahan di bidang pencarian dan pertolongan merasa sangat terbantu sekali dengan adanya relawan-relawan yang sudah terlatih. Tentunya ketika kami melepaskan kepercayaan kepada potensi-potensi yang sudah terlatih ini, kami akan merasa lebih nyaman dan tidak was-was lagi. Artinya, potensi-potensi baret rescue ini sudah sesuai dengan prosedur," ujar Brian, sapaan akrabnya.
Brian menyebut, pelatihan selama 10 hari tersebut terdiri dari dua macam sesi, mulai materi ruangan hingga lapangan. Ia juga menyebut jika materi-materi yang disampaikan merupakan materi-materi dasar yang bisa dimanfaatkan Baret Rescue untuk bekerja secara taktis.
"Dalam sepuluh hari, rekan-rekan Baret Rescue mendapatkan pelatihan Medical First Responder (Pertolongan Pertama). Fungsinya ketika rekan-rekan Baret Rescue di lapangan dan menjumpai korban dalam berbagai kondisi, bisa memberikan pertolongan pertama kepada terutama jiwanya sendiri. Materi ini merupakan dasar dari semua ilmu rescue," jelasnya.