Surabaya - Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo bersaing ketat sebagai calon presiden (capres) pilihan masyarakat Jawa Timur.
Hal itu terlihat dalam survei peta elektoral Pemilihan Presiden (Pilpres) di Provinsi Jawa Timur yang disampaikan Lembaga Survei Indonesia (LSI), Rabu (30/3/2022).
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan menjelaskan, dalam survei kali ini, pengambilan data lapangan dilakukan pada 6 hingga 13 Maret 2022. Populasi survei seluruh WNI di Jawa Timur yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yaitu mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Baca juga: Mencari Pemimpin Millenial untuk Surabaya
Ukuran sampel sebanyak 1200 orang diambil dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling. Sampel berasal dari seluruh kabupaten dan kota di Jawa Timur yang terdistribusi secara proporsional.
"Wawancara tatap muka dilakukan oleh pewawancara yang telah dilatih terhadap responden terpilih. Kendali mutu hasil wawancara dilakukan secara random pada 20% dari total sampel oleh supervisor lapangan dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam kendali mutu ini tidak ditemukan kesalahan berarti," jelas Djayadi.
Dalam temuan hasil survei itu, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersaing ketat sebagai calon yang paling banyak dipilih masyarakat jika pemilihan presiden diadakan saat survei dilakukan, menyusul di posisi ketiga Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
"Dalam simulasi semi terbuka (banyak nama) dan boleh menyebutkan nama lainnya, Ganjar Pranowo dipilih oleh 22.5%, berbeda sekitar dua persen dari Prabowo Subianto yang memperoleh 20.2%. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berada di posisi ketiga (10.6%), disusul Tri Rismaharini (7.5%) dan Anies Baswedan (5.7%). Sementara nama-nama lainnya lebih rendah, kurang dari 4%. Belum menjawab 7.8%," terang Djayadi.
Baca juga: AMJ Minta Anggotanya Move On dari Kubu-kubuan Pilpres-Pileg 2024
Djayadi menambahkan, ada tiga alasan utama masyarakat memilih calon presiden yaitu merakyat atau memperhatikan rakyat, tegas, berwibawa dan jujur/bersih dari KKN.
Menurut Djayadi, Prabowo Subianto dipilih terutama karena alasan tegas dan berwibawa. Sedangkan Ganjar Pranowo dipilih karena alasan merakyat/memperhatikan rakyat.
Untuk calon wakil presiden (cawapres), Gubernur Jawa Timur Khofifah menjadi pilihan utama masyarakat. Dalam simulasi 11 nama calon wakil presiden, Khofifah berada di urutan pertama sebagai calon yang paling pantas menjadi wakil presiden.
"Khofifah dipilih sebagai calon wakil presiden oleh 21,8% pemilih, lalu Ganjar Pranowo 14,5%, Ridwan Kamil 13,4% dan Sandiaga Uno 13,2%. Selanjutnya adalah Anies Baswedan 10,6% dan AHY 7,5%. Nama-nama lainnya di bawah 4%," tambah dia.
Baca juga: Sidang Sengketa Pilpres, Saksi Kubu Paslon 03 Beberkan Fakta-fakta Ini
Posisi Khofifah tidak terlepas dari kinerjanya sebagai gubernur yang dinilai positif oleh masyarakat. Tingkat kepuasan masyarakat Jatim kepada sang gubernur tinggi yaitu 71,3% menyatakan puas dan 18,3% menyatakan sangat puas.
Sementara untuk peta pemilu legislatif (pileg), PDIP masih berada di urutan pertama di susul PKB dan Gerindra.
"Di Provinsi Jawa Timur, pada simulasi 17 lambang partai dan boleh menyebutkan nama lainnya, PDIP 27.9% paling banyak dipilih, baru kemudian PKB 24.3%, Gerindra 11.3%, Demokrat 8.2%, Golkar 6.8%, partai lain lebih rendah. Belum menjawab 10.2%," pungkasnya.