Kediri - Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Prima Dadi Arta di Pare, Kabupaten Kediri, hadir sejak 1990. Semula, BPR Prima Dadi Arta melakukan kegiatan operasional secara tradisional. Tapi sejak diakuisisi pemegang saham baru di awal 2022, BPR Prima Dadi Arta bertransformasi dengan visi dan misi lebih berpikiran terbuka. Sehingga mampu menumbuhkan basis deposito dan kredit secara signifikan.
Hal itu tidak lepas dari dukungan pemegang saham dan strategi manajemen dalam melek digitalisasi. Sekaligus mampu mengidentifikasi peluang-peluang baru di tengah pandemi Covid-19 dan kelesuan industri keuangan.
“Kami memiliki visi dan misi untuk membawa BPR shifting to the next level, sehingga dapat setara dengan bank digital nasional. Semua ini tidak luput dari dukungan yang diberikan OJK Kediri untuk terus-menerus memberikan edukasi intensif di bidang kegiatan finansial digital. Oleh karena itu, kami selalu kompak mendukung kesejahteraan regional Jatim secara umum dan Pare Kediri secara khusus. Tujuan akhirnya mengubah mindset masyarakat Jatim agar siap menghadapi dunia keuangan 4.0.“ kata Direktur Utama BPR Prima Dadi Arta Andreas Liando dalam siaran persnya.
Baca juga: Peserta BP Jamsostek Bisa Ambil KPR Berbunga Rendah di BTN
Salah satunya adalah melalui kerja sama dengan perusahaan yang bergerak di teknologi finansial.
BPR Prima Dadi Arta turut berpartisipasi dalam ekosistem digital. Dengan demikian, dapat menjangkau segmentasi pasar yang lebih luas untuk melayani masyarakat terutama UMKM. Baik melalui produk simpanan dan penyaluran kredit.
Baca juga: Ini Upaya BFI Finance Genjot Pertumbuhan Kredit di Surabaya
Melalui kerja sama tersebut, BPR Prima Dadi Arta berhasil mencatat pertumbuhan aset. Sebelumnya hanya Rp2,7 miliar, kini menjadi Rp27 Miliar. Sekaligus mampu membukukan peningkatan pendapatan lebih pesat.
Target jangka pendeknya adalah membalikkan kondisi BPR yang mencatat kerugian selama beberapa tahun terakhir, mampu membukukan laba pada 2022. Hal ini menjadi salah satu langkah BPR Prima Dadi Arta untuk dapat memperbaiki layanan bagi masyarakat sekitar dan nasabah-nasabah di seluruh Indonesia yang terhubung melalui teknologi. Pada akhirnya dapat membantu percepatan perekonomian daerah.
Baca juga: Penyaluran Kredit UMKM Amar Bank Meningkat 310 Persen
Sesuai dengan UU Perbankan, BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. Yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dan memberikan kredit.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, jumlah BPR dan BPRS di Indonesia mencapai 1.646 unit pada September 2021. Salah satunya adalah BPR Prima Dadi Arta yang berlokasi di Pare, Kabupaten Kediri yang telah berdiri sejak tahun 1990.