Ponorogo - Polres Ponorogo menetapkan 6 tersangka kasus dugaan korupsi peningkatan Jalan Jenangan-Kesugihan. 4 Orang di antaranya merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo.
"Ada yang ASN. Mereka ASN Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kawasan Pemukiman (DPUPKP)," ujar Kapolres Ponorogo AKP Catur Cahyono Wibowo, Jumat (1/4/2022).
Adapun keenam tersangka berinisial NHD, EP, FH, S, K, ME. Mereka punya tugas dan fungsi masing-masing dalam kasus dugaan korupsi yang menimbulkan kerugian negara mencapai Rp940 juta.
Baca juga: Kasus Korupsi DAM Kali Bentak, Mantan Bupati Blitar Mak Rini Diperiksa Kejari
NHR sebagai PPK di Dinas PUPKP. EP sebagai Pemenang Lelang (Direktur CV DK). FH sebagai Pelaksaan Riil/Sub Kontraktor. S sebagai Ketua PPHP (Panitia Penerima Hasil Pekerjaan). K sebagai Sekretaris PPHP (Panitia Penerima Hasil Pekerjaan). ME sebagai Anggota PPHP (Panitia Penerima Hasil Pekerjaan).
Kronologi kasusnya, DPUPKP melaksanakan pengadaan paket pekerjaan peningkatan jalan Jenangan-Kesugihan pada 2017. Nilai anggarannya sebesar Rp1.358.563.000 bersumber dari DAK TA 2017.
Baca juga: Ketua Kelompok Ternak di Kediri Ditetapkan Tersangka Korupsi Hibah Desa Korporasi Sapi
"Pemenang lelang adalah CV DK dengan waktu pekerjaan mulai 12 Juli 2017 sampai 9 November 2017," kata Catur.
Dalam prosesnya, ternyata CV DK mengalihkan seluruh pekerjaan kepada FH selaku sub kontraktor. Sehingga tidak melaksanakan pekerjaan sesuai kontrak.
"Yang menang lelang dinyatakan telah selesai melaksanakan pekerjaan dan telah menerima pembayaran 100 persen," terang Catur.
Baca juga: Unisla Lamongan Tanggapi Keterlibatan Warek 1 dalam Pusaran BMT Bus Lasem
Desember 2017, ada pemeriksaan dari BPK RI Perwakilan Provinsi Jatim. Hasilnya ditemukan bahwa pekerjaan peningkatan Jalan Jenangan-Kesugihan terdapat kelebihan pembayaran lebih dari Rp400 juta. Sampai batas waktu yang ditentukan, Cb tidak mengembalikan kelebihan pembayaran tersebut ke Kas Daerah.
Lantaran tidak dikembalikan, pihak Polres Ponorogo mengaudit kembali. Hasilnya ditemukan, kerugian yang dtimbulkan Rp940 juta. Kasus itu kemudian ditangani Satreskrim Polres Ponorogo.