Kediri - Dua pegawai pemkab mendapatkan reward dari Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana karena berani menunjukkan cara menggunakan udeng atau ikat kepala Jayabhaya Khas Kabupaten Kediri.
Penghargaan diberikan pada Khuderi Hartanto, pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Huda Ashari, pegawai satuan Pemadam Kebakaran Kabupaten Kediri, saat apel HUT ke-1218, beberapa waktu lalu.
Menurut Khuderi, kemampuannya dalam memakai udeng ini karena seringnya mencoba. Alasan inilah yang membuatnya percaya diri untuk menunjukkan kepada seluruh peserta apel termasuk Bupati Kediri bagaimana cara yang benar menggunakan udeng Jayabhaya.
Baca juga: Mas Dhito Berharap Kehadiran Warga Kediri ke TPS Meningkat di Pilkada 2024
“Kalau belum bisa, harus terus berlatih. Kalau setiap hari memakai udeng (Jayabhaya) dengan sendiri (bentuknya) akan maksimal,” katanya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Minggu (3/4/2022).
Ia mengakui ada kesulitan saat memakai udeng. Itu terletak pada pembentukan aksen gunungan dan pecut yang menjadi ciri khas dari udeng. Pakaian khas Kabupaten Kediri tersebut, baru saja dilaunching 25 Maret 2022 lalu.
Cerita menarik juga terjadi sebelum apel. Khuderi pula yang membantu teman-teman dalam satuan kerjanya untuk mengenakan Udeng Jayabhaya. Dengan semangat inilah Khuderi mengajak seluruh masyarakat untuk ikut serta memakai udeng tersebut agar terus lestari.
Setali tiga uang dengan Khuderi, Huda Ashari yang gagal menunjukkan cara memakai Udeng Jayabhaya saat apel, juga mengajak masyarakat untuk melestarikan budaya tersebut.
Ia mengaku kegagalannya saat itu karena masih mencoba sekali. Namun demikian, Mas Dhito tetap memberikan reward karena keberaniannya.
“Hanya belajar waktu pagi, terus mencoba dari temen BPBD (Khuderi) yang bisa itu. Dan akan terus mencoba memakai udeng Khas Jayabhaya,” tandasnya.
Baca juga: Mas Dhito Pastikan Juli Jembatan Jongbiru Kediri Siap Diresmikan
Reward kepada dua pegawai ini diberikan Mas Dhito sebagai bentuk apresiasi karena kemauan dan cintanya dalam nguri-nguri kekayaan budaya Kabupaten Kediri.
Ke depannya menurut Mas Dhito, masih akan dirumuskan apakah udeng ini akan dibuat dalam bentuk yang tinggal pakai seperti blangkon atau tetap dipakai secara manual.
“Masih kita rumuskan, karena ketika kita buat seperti blangkon yang tinggal pakai, ditakutkan lambat laun udeng ini akan punah karena tidak ada yang mengerti bagaimana cara memakainya,” tegas Mas Dhito.
Sebelumnya, Mas Dhito membuat tantangan kepada seluruh SKPD untuk menggunakan ikat kepala atau Udeng Jayabhaya khas Kabupaten Kediri saat apel memperingati HUT Kabupaten Kediri yang ke-1218.
Baca juga: Mas Dhito Dorong Petani Kediri Miliki Banyak Keterampilan
Orang nomor satu di Kabupaten Kediri ini menuturkan, dengan dilaunchingnya baju sekaligus udeng bisa membuat banyak orang saling bantu untuk mengenakannya.
“Kadiri Raya Mukti, Hayo Gumregah Nyawiji. Kediri sejahtera, ayo bangkit bersama. Dengan keguyuban, dengan hal kecil. Dengan udeng saja menandakan bahwa kita tidak bisa hidup sendiri,” terangnya saat apel.
Untuk itu Mas Dhito mengajak seluruh peserta apel dan masyarakat Kabupaten Kediri untuk bersatu membangun Kabupaten Kediri. Ke depan, Kabupaten Kediri akan menghadirkan inovasi-inovasi di pariwisata, budaya dan kesenian dengan pakaian khasnya.
(ADV)