Surabaya - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jawa Timur melakukan kolaborasi untuk mempromosikan pendidikan pengolahan kelapa sawit di Jawa Timur.
Kegiatan yang bertajuk Palm Oil Edutalk Provinsi Jawa Timur dengan tema 'Kupas Tuntas Mitos dan Fakta Tentang Kelapa Sawit' diikuti oleh guru dan siswa di 38 kabupaten dan kota se-Jatim, Jumat (8/4/2022).
"UMKM-UMKM bersama SMA, SMK, guru bisa menciptakan perubahan-perubahan ekonomi sehingga ini meningkatkan martabat kabupaten/kota di Indonesia, terutama yang menjadi sentra sawit," ujar Ketua PGRI Jatim, Teguh Sumarno kepada wartawan.
Baca juga: Laskar Kamil Gelar Deklarasi Pemenangan Khofifah - Emil di Pasuruan
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi menyebut bahwa pihaknya akan mendukung program tersebut. Dia menambahkan, di era modern, kesuksesan di sektor perkebunan malah meningkat.
Baca juga: Reses Pertama Ning Ais di Surabaya, Disambati Biaya Pendidikan SMA Mahal
"Kelapa sawit di Jawa Timur ini masih sedikit asing. Saya tahu semuanya sering mendengar yang namanya kelapa sawit. Tapi, tidak banyak yang tahu bahwa kelapa sawit itu adalah komoditas strategis Indonesia," ujar Wahid.
Bahkan saat ini, sektor perkebunan sawit pada setiap hektar lahannya mampu menghasilkan sekitar 3-4 juta per bulannya. Dikatakan Wahid, kelapa sawit memiliki peranan besar dalam pengentasan kemiskinan. Lantaran, 42 persen lahan perkebunan sawit di Indonesia dimiliki oleh petani-petani kecil.
Baca juga: Janji Manis Risma Naikkan Anggaran Pendidikan Jatim jadi 35 Persen, Mungkinkah?
"Jawa Timur banyak SMA/SMK Pertanian yang perlu dimasuki komoditas kelapa sawit ini. Di Jember juga ada SMK yang ada bidang studi atau kompetensi keahlian Pertanian yang juga bisa dimasuki kelapa sawit ini," tandasnya.