jatimnow.com - Allah SWT sengaja menyembunyikan pengetahuan tentang waktu terjadinya malam Lailatul Qadar. Alasannya, untuk membedakan mana orang yang sungguh-sungguh mencari malam Lailatu Qadar dan mana orang yang malas.
Namun, dari beberapa hadis Nabi Muhammad SAW, disebutkan beberapa tanda malam Lailatul Qadar. Apa saja tanda-tanda tersebut?
Pertama, hadis yang diriwayatkan oleh Ath Thoyalisi, dari Ibnu Abbas, Rasulullullah SAW bersabda yang artinya, "Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan". Dari hadis tersebut diketahui bahwa pada malam Lailatul Qadar udara dan angin sekitar akan terasa tenang.
Baca juga: Kuliner Ceker Setan untuk Berbuka Puasa di Ponorogo, Penyuka Pedas Pasti Suka
Hadis selanjutnya diriwayatkan oleh Muslim yang artinya, "Dari Abi bin Ka'ab, Rasulullah SAW bersabda: Subuh baru dari malam Lailatul Qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik".
Merujuk pada hadis tersebut, maka tanda terjadinya malam Lailatul Qadar yang kedua adalah matahari yang terbit pada pagi hari dalam keadaan jernih, tidak ada pancaran sinaran.
Hadis ketiga juga diriwayatkan oleh Muslim, yang berbunyi: dari Abu Hurairah RA berkata, "Kami pernah berdiskusi tentang Lailatul Qadar di sisi Rasulullah SAW, beliau berkata: Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan."
Baca juga: Resep Kolak Ubi Ungu yang Manis, Segar dan Praktis untuk Menu Takjil
Dalam hadis tersebut, disebutkan bahwa tanda malam Lailatul Qadar selanjutnya terdapat pada bentuk bulan yang terlihat seperti separuh bulatan.
Namun, Hadis lain juga menyebutkan, tidak sepenuhnya tanda malam Lailatul Qadar tersebut dapat dirasakan oleh semua orang. Sehingga tugas umat hanya menunaikan ibadah secara ikhlas dan hanya mengharap ridha Allah SWT.
Hal tersebut terangkum dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Thobari, Rasulullah mengatakan, "Itu (tanda-tanda Lailatul Qadar) tidak mesti, seorang Muslim bisa saja mendapatkan malam mulia tersebut dan ia tidak melihat atau mendengar sesuatu dari tanda-tanda itu."
Baca juga: Omzet Penjual Apem di Candi Sidoarjo Naik 70 Persen Gegara Megengan
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama jatimnow.com dengan Republika.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Republika.co.id