Kediri - Bek Persik Kediri Arthur Irawan mengungkapkan keinginanannya untuk gantung sepatu di Persik Kediri. Eks PSS Sleman itu juga bertekad untuk menambah ‘bintang’ bagi Macan Putih.
Arthur Irawan adalah pesepakbola yang mengawali kariernya di Eropa. Arthur kecil memulai sepak bola sejak usia 8 tahun. Awalnya dia memilih basket, tapi kemudian dia beralih ke sepak bola meski orang tua sempat tak mengizinkannya.
“Dulu jujur awalnya di basket ya, tapi terus ke bola, main sama teman-teman di sekolah,” kata Arthur, Kamis (19/5/2022).
Baca juga: Jelang Lawan PSIS Semarang, Persik Kediri Dihantui Rekor Buruk di Kandang
Sejak saat itu, pria kelahiran Surabaya, 3 Maret 1993 tersebut masuk ke Asian Soccer Academy di Jakarta. Langkah itulah yang membawanya trial di Eropa. Hingga akhirnya Arthur menerima kontrak profesional pertamanya dari RCD Espanyol B di tahun 2011 hingga 2013. Kemudian dia pindah ke Malaga dan Wassland-Beveren, sebelum akhirnya kembali ke Tanah Air di tahun 2016.
Pengalaman berharga di Eropa itu dibawanya ke tanah air. Arthur Irawan berpindah-pindah klub sambil menularkan ilmu itu ke pemain-pemain sepak bola di Indonesia.
Dia tercatat pernah bermain di Persija Jakarta, Borneo FC, tim tanah kelahirannya Persebaya Surabaya, Badak Lampung dan PSS Sleman.
Konflik di PSS Sleman akhir musim lalu, membawanya hijrah ke Persik Kediri. Kini, Arthur mengaku nyaman berada di tim berjuluk Macan Putih tersebut.
Baca juga: Tiket Laga Kandang Persik Kediri Kini Dijual di Sejumlah Coffee Shop, Ini Daftarnya
“Di Persik Kediri kekeluargaannya nggak bisa saya dapatkan di tim lain, walapun saya apresiasi tim lain. Saya bangga pernah bermain di tim lain tapi saya nyaman di Persik Kediri,” tambahnya.
Selain kekeluargaannya, fanatisme supporter Persik Mania dan suasana Kota Kediri yang tenang juga membuat Arthur Irawan betah. Hingga membuat Arthur ingin menghabiskan karier di Kota Tahu ini.
“Kalau bisa pensiun di Persik Kediri saya ingin pensiun di sini. Karena saya sudah nyaman di tim ini, dan saya yakin tim ini akan lebih berprestasi. Sampai kapan? Sampai tubuh saya nggak bisa lagi bermain. Mungkin usia 30an lebih,” tambah Arthur.
Tak hanya menjadi legenda di tim dengan dua bintang (Juara 2003 dan 2006) tersebut, Arthur juga ingin menambah bintang pada logo Persik Kediri saat ini.
Baca juga: Persik Kediri Waspadai Serangan Balik PSM Makassar, Marcelo Siapkan Jurus Jitu
“Semoga dengan saya di sini, saya bisa menambahkan satu bintang lagi untuk Persik Kediri,” tutup Arthur.
Sementara itu, di luar lapangan, Arthur juga memiliki program Coaching Clinic ke sekolah-sekolah maupun pondok pesantren. Dia membagikan ilmu dan pengalamannya di dunia sepak bola pada anak-anak usia dini.
Bersama atlet lain, seperti Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan, Arthur ingin ada lebih banyak lagi bibit-bibit pemain bola hebat yang bisa berkarir di luar negeri dan membawa Tim Nasional Indonesia lebih berprestasi.