jatimnow.com - Surabaya menyimpan banyak cerita sejarah mengenai zaman kolonial Belanda, bangunan-bangunan kuno menjadi saksi sejarah di zaman itu.
Selain bangunan bersejarah yang ada di Kota Pahlawan ini, beragam kuliner khas pun memiliki cerita tersendiri.
Salah satu produk yang menemani perjalanan sejarah, dari zaman Belanda hingga saat ini adalah Siropen Telasih Surabaya.
Sirup ini telah ada sejak 1923 silam, minuman ini diproduksi langsung di sebuah pabrik kuno yang berada di Jl. Mliwis No. 5 yang dulu dibangun oleh JC Van Drongelen Hellfach.
Sirup ini menjadi salah satu sirup tertua yang ada di Indonesia.
Pada zaman kolonial Belanda dahulu, sirup ini tidak diperjual belikan secara bebas. Minuman ini hanya disajikan kepada para pejabat kolonial Belanda dan para bangsawan saja.
"Bisa dibilang memang ini dulu minumannya para bangsawan, karena dulu nggak banyak perusahaan yang memproduksinya," terang Alfin salah satu marketing Siropen.
Siropen Telasih cap bulan ini menjadi ciri khas minuman legendaris ini. Bahkan alat yang dibuat untuk memproduksi sirupnya pun sebagian masih menggunakan alat yang sama sejak zaman Belanda.
"Sebagian alat yang dulu masih kami gunakan juga, labelnya juga masih hampir mirip dengan label pertamanya," imbuhnya saat ditemui jatimnow.com.
Botol kemasan yang unik dengan label yang desainnya masih hampir sama dengan label terdahulu ini memiliki beragam rasa, seperti coco pandan, leci, mawar, framboze, vanilli, jeruk keprok dan lainnya.
Produk sirup ini memiliki ciri khas lain, yaitu menggunakan gula asli sebagai rasa manisnya.
"Produk kami memakai gula asli, bukan pemanis buatan. Ini tetap kami pertahankan agar produk kami tetap bertahan diantara persaingan sekarang," tegasnya.
Pabrik Siropen Telasih yang berada di Jl. Mliwis No. 5, Surabaya, merupakan pabrik minuman lengendaris khas Surabaya yang ada sejak tahun 1923 silam. Pabrik ini dibangun oleh JC Van Drongelen Hellfach yang merupakan orang Belanda.
"Pabrik ini sudah ada sejak 1923 silam, JC Van Drongelen Hellfach yang mendirikannya," terang L.M Alfian marketing perusahaan.
Bangunan bergaya Eropa kuno ini masih sama seperti dahulu, hanya terdapat beberapa renovasi saja.
Nampak pada sisi luar bangunan yang bertuliskan, 'Pabrik Limoen JC Van Drongelen Hellfach'.
Sejak tahun 1962, pabrik bersejarah ini diambil alih oleh Pemprov Jatim yang kemudian pada tahun 2002 pabrik ini dikelola oleh PT. Pabrik Es Wira Jatim yang kini berganti nama menjadi PT. Moya Kasri Wira Jatim.
Bangunan yang menjadi cagar budaya Pemkot Surabaya ini masih terawat dengan baik, bahkan tempat ini masih menjadi tempat produksi minuman sirup yang melegenda itu.
"Dari dulu memang bangunannya seperti ini, nggak ada perubahan. Hanya ada renovasi saja untuk perawatan bangunannya," pungkas Alfin.
Reporter: Reiffia S. Dwiyoto
Editor: Arif Ardianto