Surabaya - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Satkar Ulama Jawa Timur (Jatim) di bawah kepemimpinan KH Hasan Irsyad mendapat tugas untuk memenangkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Pilpres 2024. Tugas tersebut disampaikan langsung Ketua Umum DPP Satkar Ulama Dr HM Idris Laena usai melantik pengurus DPD Satkar Ulama Jatim di Grand Mercure, Surabaya.
Sebagai organisasi yang berafilisasi kepada Partai Golkar, Satkar Ulama Jatim harus secepatnya melakukan perapatan barisan dengan Golkar Jatim untuk secepatnya menggaet hati rakyat bersama para ulama.
"Saya apresiasi kepada Ketua DPD Golkar Jatim yang telah membentuk Satkar Ulama. Segera bekerja untuk kemaslahatan umat. Satkar Ulama Jawa Timur harus berjuang memenangkan Partai Golkar dan memenangkan Airlangga Hartarto pada Pilpres," ucap Laena, Senin (6/6/2022).
Baca juga: Mencari Pemimpin Millenial untuk Surabaya
Dalam sejarahnya, lanjut Laena, Satkar Ulama yang didirikan Soeharto pada 13 Maret 1970 atau 52 tahun silam bertujuan untuk menjaga keragaman dan keharmonisan antara ulama dan umaro. Jadi dengan dikukuhkannya organisasi ulama ini, tujuan dan harapan dibentuknya Satkar Ulama bisa kembali berjalan seperti era Orde Baru saat itu.
"Itu terbukti selama masa pemerintahan Orde Baru, peran ulama di dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara. Bicara Satkar ulama, berarti bicara tentang santri. Santri harus melakukan sesuatu agar bisa bangkit secara bersama-sama,” imbuh Ketua Fraksi Golkar MPR RI itu.
Baca juga: AMJ Minta Anggotanya Move On dari Kubu-kubuan Pilpres-Pileg 2024
Di tempat sama, Ketua DPD Satkar Ulama Jatim KH Hasan Irsyad mengatakan dalam waktu dekat pihaknya segera melakukan pertemuan guna mebahas agenda-agenda organisasi terdekat.
"Program pertama setelah dilantik adalah melegkapi kepengurusan untuk kabupaten/kota. Kedua, menyelenggarakan Satkar ulama bershalawat," ucapnya.
Baca juga: Sidang Sengketa Pilpres, Saksi Kubu Paslon 03 Beberkan Fakta-fakta Ini
Sementara Ketua DPD Golkar Jatim M Sarmuji berharap dengan adanya Satkar Ulama tersebut kembali bisa membawa perdamaian ditengah keberagaman budaya Islam di Jatim. Apalagi Jatim yang dikenal sebagai provinsi basis santri.
"Daerah memerlukan kehadiran ulama untuk mencerahkan pembangunan Jatim, meneruskan fungsi fungsi kenabian, mencerdaskan kehidupan umat dan mengajarkan ilmu pengetahuan," ucap Sarmuji.