Surabaya - Ketua Panitia Forum Silaturahmi IKA Ansor Banser Jatim, Said Sutomo mengecam tindakan Gerakan Pemuda (GP) Ansor Surabaya, yang memicu kericuhan jalannya silaturahmi.
Silaturahmi itu digelar di halaman Gedung Pergerakan Penganut Khittah Nahdliyyah (PPKN), Surabaya pada Jumat (17/6/2022) dan berujung ricuh setelah pengurus dan anggota GP Ansor Surabaya tiba di lokasi dan melucuti atribut acara.
"Kita sesalkan gaya Ansor (GP Ansor Surabaya), sekarang kok seperti itu. Kita itu kan sudah hidup di era milenial, seharusnya berfikir maju. Jadi jangan subjektif. Tadi itu hanya pengaruh oleh pemikiran-pemikiran subjektif dalam arti pengalaman dia," ujar Said kepada wartawan, Jumat (17/6/2022) malam.
Baca juga: Ada 17 Korban Luka akibat Bentrok Suporter Gresik United dengan Aparat
Said menilai, tindakan yang dilakukan GP Ansor Surabaya itu karena mereka memiliki anggapan jika IKA Ansor Banser terakomodir oleh kepentingan politik jelang Pemilu 2024.
"Mereka itu nampaknya kesulitan berpikir objektif. Saya katakan cuma bisa berfikir 'dungu' melihat atau meminjam istilahnya Rocky Gerung. Kenapa mereka tidak bisa berpikir objektif? Hanya mempermasalahkan identitas tidak mempermasalahkan substansi kegiatan," terang dia.
Meski sempat diwarnai kericuhan, Said menganggap deklarasi IKA Ansor Banser Jatim yang dikemas dengan acara silaturahmi sukses digelar. Karena masing-masing petinggi telah menyatakan sumpah dan menandatangani surat kesepakatan.
Baca juga: Death Metal Wafat, Turnamen Ricuh, Warga Jalan Santai Pakai Sarung
"Bagi kami, bagi temen-temen, deklarasi sudah sukses. Deklarasi sudah kami bacakan. Intinya itu deklarasi, pesan dari kegiatan itu apa," tambah dia.
"Di dalam deklarasi itu saya jelaskan bahwa kami alumni Ansor yang berhak kan saya sebagai warga Ansor yang tahun '90 sampai '98 sebagai sekretaris, sebagai ketua PC. Bahkan saya pernah ditugaskan oleh pimpinan pusat ikut Penataran P4 Manggala," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua GP Ansor Surabaya, HM Faridz Afif menyebut bahwa kedatangannya bersama anggota ke deklarasi hanya untuk melepas atribut yang ada dalam acara.
Baca juga: Pilkades Banyuning Laok Bangkalan Ricuh, Ratusan Brimob Kawal Kotak Suara
"Itu doreng banser dikasih logo gak jelas. Ini jelas merugikan Ansor dan Banser," tegas Afif, Jumat (17/6/2022) petang.
Afif menyatakan bahwa IKA Ansor Banser Jatim tersebut ilegal, karena tidak pernah ada dalam Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD PRT) Ansor.
"Itu ilegal. Karena mengatasnamakan Ikatan Alumni GP Ansor dan Banser Jawa Timur. Nah yang kita bantah itunya. Karena di dalam aturannya tidak pernah itu ada IKA GP Ansor," tambahnya.