Ponorogo - Ratusan guru honorer di Kabupaten Ponorogo melakukan istigasah di Masjid Agung. Mereka adalah guru honorer yang sudah lolos passing grade dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) namun masih menanti pengangkatan.
Mereka tampak khusyuk bermunajat. Tidak hanya guru honorer yang muda, tetapi terlihat mereka yang telah puluhan tahun mengabdi tetapi harus kecewa dengan peraturan yang ada.
Mereka khawatir tidak segera bisa menjadi PPPK. Pasalnya, pihak Kabupaten Ponorogo hingga kini belum ada kabar membuka formasi bagi guru honorer yang lolos passing grade.
Baca juga: Bank Penyalur Honor Guru Ngaji di Jember Beralih, Buku Rekening Belum Tuntas
"Kita dari forum guru honorer lolos passing grade agenda doa bersama tujuan mohon dan berdoa supaya daerah Ponorogo ini menyediakan formasi," ujar Ketua Forum Guru Honorer di Ponorogo, Widi Kurniawan, Selasa (21/6/2022).
Diterangkan, sesuai isi Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan RB) Nomor 20 Tahun 2022, terisi prioritas pertama.
Baca juga: Ratusan Honorer DLH Ponorogo Tak Bisa Ikut Rekrutmen PPPK Mengadu ke DPRD
PPPK 2020 dalam aturan pusat, tahap 3 seharusnya sudah ada formasinya. Namun dilebur jadi satu di tahun 2022. Artinya mereka yang lolos seleksi tahun 2021, akan dimasukkan di tahun 2022.
"Kami khawatir karena usulan dari daerah, yang bisa memenuhi kebutuhan yang ada di daerah. Tapi tujuan murni akan dapat formasi. Tahun 2021 sudah mengajukan formasi sangat banyak, dan kita tercecer di 2021 agar sudah melalui ambang batas dapat formasi," urainya.
Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menjelaskan, pihaknya selalu mengawal agar yang masuk dalam passing grade mendapatkan slot. Tetapi sesungguhnya formasi Pemkab Ponorogo adalah 2.400. Yang telah terpenuhi 974 pada tahap 1. Sedangkan tahap 2 ada 410 formasi.
Baca juga: Mas Dhito Temui Guru Honorer di Kediri yang Rela Belikan Kebutuhan Siswa
Sugiri menyakini para guru yang melakukan istigasah ada formasi.
"Kami mendorong memang harus ada formasi. Beban kami sangat panjang termasuk beban gaji. Dengan itu semoga kami bisa mendorong PAD. Jadi bisa menggaji mereka," pungkasnya.