Sidoarjo - Terlapor dugaan penipuan bermodus rekrutmen ASN di Sidoarjo membantah dirinya melakukan aksi penipuan yang merugikan AS (25) hingga Rp65 juta. KSM (57) terlapor dalam kasus ini, menyebut dirinya hanya sebagai perantara.
Menurut warga Beciro, Jumputrejo, Sukodono tersebut, dirinya diminta sebagai penyalur tenaga honorer ke lembaga pusat bernama LP5N-NKRI.
“Saya ini dilaporkan oleh pihak sana terkait penipuan pada tahun lalu. Tapi sebelur mnya sudah saya jelaskan, kalau uang tersebut bisa kembali ketika proses (rekrutmen) ini selesai. Tapi mereka nggak sabar, jadi mendesak saya terus untuk segera memgembalikan secepatnya,” ujar KSM, Rabu (22/6/2022).
Baca juga: Akun WhatsApp Palsu Sekda Surabaya Gentayangan, Waspada Rek!
Ia mengakui sudah diperiksa Polresta Sidoarjo terkait laporan AS. Ia pun berharap kepolisian turut memeriksa pihak LP5N-NKRI.
Baca juga: Waspada Penipuan Catut Nama Mas Dhito, Janjikan Bantuan untuk Masjid dan TPQ
“Pemanggilan pertama itu saya datang. Intinya saat itu saya ditanyai terkait dana yang telah diberikan keluarga AS itu ke mana. Dan sudah saya jelaskan juga karena saya juga ada bukti transfernya, kalau uang itu saya setorkan ke pusat LP5N-NKRI melalui transfer antar bank,” jelasnya.
“Seharusnya kan orang-orang pusat juga dipanggil untuk pemeriksaan. Karena saya ini kan intinya hanya perantara menyetorkan saja,” terangnya.
Baca juga: Penipuan Catut Sekda Kabupaten Pasuruan Beredar Lewat Whatapps, Waspada Lur!
Menurutnya, LP5N-NKRI yang ia ikuti selama ini adalah lembaga independen negara yang difungsikan untuk mengangkat pegawai honorer yang ada di Indonesia. Ia pun meyakini lembaga yang disebutnya merupakan lembaga legal.
“Jadi, lembaga ini adalah lembaga independen yang didanai oleh dana hibah negara dan bank dunia. Jadi ke depan, jika sudah berjalan, lembaga ini akan mengangkat 7 juta pegawai honorer yang ada di Indonesia,” tutupnya.