Sidoarjo - Merasa selama ini tidak pernah mendaftarkan diri dan menerima Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), seorang warga Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo melapor ke polisi.
Pelapor berinisial PA (54), mengaku kaget ketika diberi kabar bahwa namanya tercatut sebagai penerima BPNT tersebut. Dia menegaskan bahwa hingga hari ini dirinya tidak pernah menerima uang tunai dari program tersebut.
Dia hanya mengetahui jika dulu sempat menerima bantuan di desa senilai Rp200 ribu dengan membawa fotokopi KTP dan Kartu Keluarga (KK) yang diserahkannya.
Baca juga: Warga Jember Kecewa Pencairan Bantuan Pemerintah Ditunda, Gara-gara Pilkada?
"Saya awalnya diajak bos saya ke kantor BNI, rencananya mau dibukakan rekening untuk tabungan saya. Pikir saya dibuatkan rekening itu kan karena biar saya mudah nyimpan uang buat umroh. Tapi saya kaget begitu dikasih tahu kalau saya sudah pernah membuka rekening atas nama saya sendiri. Padahal saya aja ke bank ya baru kali ini," terang PA saat ditemui rumahnya, Kamis (23/6/2022).
Menurut PA, saat berada di bank, saat itu ia dijelaskan oleh petugas bahwa di dalam printout rekening atas namanya telah menerima dan menarik uang Rp. 1.100.000 dua kali.
Baca juga: Warga asal Sidoarjo Terputus Bantuan Pemerintah, Komisi E DPRD Jatim Turun Tangan
"Nah kalau yang di bank kemarin itu, nilainya Rp1,1 juta. Itu dua kali cair dan ditarik. Berarti totalnya Rp2,2 juta," tambah dia.
Dari kejadian tersebut, PA langsung melapor ke Polresta Sidoarjo, karena ia tidak pernah merasa menerima uang bantuan tersebut.
Sementara Kasihumas Polresta Sidoarjo, Iptu Tri Novi Handono membenarkan bahwa korban sudah melapor.
Baca juga: Gusar Warga Penerima BPNT dan PKH di Desa Rejoagung, Banyuwangi
"Ya, sudah ada laporan," jawab Tri Novi.
Menurutnya, laporan itu masih dalam penyelidikan Satreskrim untuk mengungkap pihak-pihak yang terlibat dalam pencatutan nama pelapor.