Bangkalan - Warga Desa Banyusangka, Kecamatan Tanjungbumi, Kabupaten Bangkalan mengikuti pelatihan produk fortifikasi garam. Kegiatan itu digelar oleh Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO).
Pelatihan ini menyasar kelompok PKK dan pengrajin ikan asin sebanyak 30 orang sebagai penerima manfaat. Acara ini sebagai upaya meningkatkan nilai ekonomi masyarakat dengan mengoptimalkan potensi hasil garam rakyat, yang dikelola oleh masyarakat.
Pengembangan inovasi produk fortifikasi garam ini merupakan rangkaian program pengembangan rumah garam yang telah dilaksanakan oleh PHE WMO sejak Tahun 2018.
Baca juga: Kinerja Terminal Teluk Lamong Meningkat dengan Pegawai Operasional Handal
Meski sempat terhenti karena kendala cuaca ekstrem dan Pandemi Covid-19, PHE WMO mengembalikan harapan masyarakat Banyusangka dengan menggandeng LPPM Universitas Trunojoyo Madura untuk menerapkan teknologi tepat guna dan melakukan pelatihan produk fortifikasi garam untuk pangan nonpangan.
Selama pelatihan, kelompok telah mampu meningkatkan wawasan dalam pembuatan produk olahan garam. Terdapat 9 produk olahan yang telah dilatih dan dipraktikkan langsung oleh kelompok yang terdiri dari tiga produk olahan nonpangan dan 6 produk olahan pangan.
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Malang Luncurkan Pusdiklat Kebencanaan bidang Kesehatan
Produk olahan itu meliputi eco detergen (cair), sabun cuci tangan ramah lingkungan dan garam relaksasi untuk olahan nonpangan. Sedangkan olahan produk pangan terdiri dari dendeng ikan nonkomersil beserta bumbu dendeng ikan yang dikemas, sea salt caramel, sea salt nougat candy, bumbu tabur, garam bumbu (garam cabe dan garam vanilla).
Kepala Desa Banyusangka, Abd Syukur menyatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat di desanya. Karena komersialnya sangat bagus, terlebih produk-produk yang dilatih merupakan produk yang ramah lingkungan.
Baca juga: Pelatihan Gratis BLK Tuban Kembali Dibuka, Tersedia 6 Program Skill
"Kami berterima kasih kepada PHE WMO atas program yang telah dilakukan di Banyusangka, khususnya dengan adanya pelatihan untuk menciptakan olahan produk garam ini. Semoga dengan pelatihan ini, kelompok bisa mengembangkan olahan produknya tidak hanya untuk sendiri tetapi juga bisa dijual," kata Syukur, Selasa (5/7/2022).