Lamongan - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan kembali menghidupkan program Lamongan Green and Clean (LGC) usai vakum selama 2 tahun akibat pandemi.
Kali ini, Pemkab Lamongan lebih kompleks menghadirkan program kesehatan lingkungan tersebut. Diantaranya menggelar pasar rakyat yang di dalamnya melibatkan para sekolah yang berstatus adiwiyata.
Selain itu juga, proclean dan kampung berseri, UMKM dengan produk go green, hingga lomba fashion show dengan tema casual batik warna alam. Dalam artian mencakup seluruh dimensi masyarakat.
Baca juga: Menengok Kesiapan Pemkab Lamongan Hadapi Wacana Kurikulum Baru
"Sangat naïf sekali, kalau kita yang memiliki lingkungan seperti ini kemudian tidak dirawat. Terus lanjutkan kegiatan terkait lingkungan ini, karena lingkungan ini benar-benar penting. Pengelolaan lingkungan ini akan membentuk ekosistem yang sehat, juga membangkitkan ekosistem ekonomi yang baik bagi masyarakat," ucap Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, Selasa (19/7/2022).
Baca juga: Pemkab Lamongan Klaim Program Kesehatan Laserku Jangkau 4.187 KK
Dalam kesempatan tersebut, bupati juga membagikan pengalaman saat berada di Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji. Sebagai motivasi agar warga turut berbuat lebih untuk menjaga lingkungan.
"Orang di sekitar Makkah mempunyai keinginan untuk memiliki lingkungan yang hijau, hal tersebut membuat mereka memasang rumput-rumput sintetis di daerahnya. Oleh karenanya, Lamongan yang memiliki anugerah lingkungan yang subur, sudah sepatutnya dirawat dan dipelihara," ujarnya.
Baca juga: 220 Pasangan di Lamongan Ajukan Pernikahan Dini, 75 Alasan Hamil
Dilaporkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lamongan Anang Taufik, bahwa kegiatan LGC ini pelaksanaan awanyal dilaksanakan secara online dan diikuti hampir 250 RT (Rukun Tetangga). Selain itu juga telah dilakukan 1 bulan penilaian dan verifikasi lapangan, hingga diperoleh 34 RT dari perintis hingga community center. Selain itu, dilakukan operasi penertiban TPS liar yang jumlahnya hampir 60 titik di 27 kecamatan.