Asupan Protein Hewani Sejak Masa Kehamilan Mampu Cegah Stunting

Rabu, 03 Agu 2022 17:51 WIB
Reporter :
Zain Ahmad
Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati (tengah) saat pemaparan dalam acara edukasi pencegahan stunting persembahan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) di Surabaya. (Foto: Zain Ahmad/jatimnow.com)

Surabaya - Prevalensi kasus stunting di Indonesia kian menunjukkan penurunan beberapa tahun belakangan. Meskipun demikian, penurunan angka stunting masih jauh dari target nasional, yakni 14% pada tahun 2024.

Stunting diketahui menjadi masalah genting, sebab memiliki dampak jangka panjang yang berkontribusi pada produktivitas ekonomi dan pertumbuhan negara.

Padahal, salah satu pencegahannya dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan yang mengandung protein hewani. Sayangnya total konsumsi protein hewani di Indonesia masih tergolong rendah.

Baca juga: Gencar Turunkan Stunting, Pemkab Jember Minta TPPS Buka Info Fakta Lapangan

Berdasarkan data Food and Agriculture (FAO) pada tahun 2017, total konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia hanya sebesar 8%. Angka tersebut berbeda secara signifikan dibandingkan negara Asia lainnya, seperti Malaysia dan Thailand yang tingkat konsumsi protein hewaninya masing-masing mencapai 30 dan 24%.

Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, MPH, ahli gizi kesehatan masyarakat dan guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) mengatakan, manusia membutuhkan protein yang terdiri atas asam amino sebagai zat pembangun tubuh.

Tubuh manusia membutuhkan sebanyak 20 jenis asam amino dan 9 di antaranya adalah asam amino esensial yang harus didapatkan dari makanan.

"Protein hewani memiliki kandungan asam amino esensial yang lebih lengkap dibandingkan protein nabati. Maka dari itu asupan protein hewani memiliki peran penting dalam upaya mencegah stunting pada anak," kata Sandra Fikawati dalam acara edukasi pencegahan stunting persembahan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) di Surabaya, Rabu (3/8/2022).

Dalam kaitannya dengan pencegahan stunting, menurut Prof Sandra, asupan protein hewani tidak hanya dibutuhkan oleh anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.

Baca juga: Pemkab Jember Evaluasi Kinerja TPPS dalam Pendampingan Keluarga Berisiko Stunting

Asupan protein hewani juga harus dicukupi sejak awal di 1.000 hari pertama kehidupan, yakni sejak ibu hamil hingga anak berusia 2 tahun. Periode ini merupakan periode emas pertumbuhan dan perkembangan anak, masa yang menentukan perkembangan fisik dan kecerdasan jangka panjang.

\

Selain mengandung asam amino esensial yang lebih lengkap dan lebih banyak dibandingkan protein nabati, protein hewani juga memiliki kandungan vitamin dan mineral yang beragam serta memiliki kualitas yang lebih baik untuk mendukung daya tahan tubuh manusia.

"Oleh karenanya, penting agar mengonsumsi jenis makanan yang mengandung protein hewani setiap harinya," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Corporate Affairs JAPFA, Rachmat Indrajaya menambahkan, acara ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi dalam meningkatkan konsumsi protein hewani di masyarakat.

Baca juga: Lomba Bayi Sehat dan Cerdas Cermat Ibu Hamil Digelar di Jember

"Hal ini juga sejalan dengan rencana pemerintah dalam menekan angka stunting di Indonesia," ujarnya.

Sebagai penyedia protein hewani di Indonesia, PT JAPFA berkomitmen memberikan kualitas produk terbaik dengan harga terjangkau. Dalam menjamin kualitas produk, JAPFA selalu memperhatikan penerapan Standard Operating Procedure (SOP) yang ketat serta didukung oleh tenaga lapangan yang profesional.

"Sehingga, produk olahan protein hewani yang dihasilkan memenuhi konsep ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal). Kami berharap, semakin banyak masyarakat Indonesia yang mengonsumsi protein hewani demi generasi unggul Indonesia di masa mendatang," jelas Rachmat.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Surabaya

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler