Surabaya - Orlando Ice Cream. Mungkin orang tak banyak yang tahu nama ini. Padahal, es krim ini adalah legenda di Kota Surabaya. Pabriknya sudah beroperasi di Jalan Kalisosok Lor sejak era 1970-an dan hingga kini masih tetap eksis.
Saat jatimnow.com ke rumah produksi es krim itu, tampak seorang pria memakai baju bermotif garis-garis merah muda, putih dan hitam serta mengenakan celana kain rapi, sibuk mempersiapkan sejumlah kota es krim serupa loyang alumunium dan gerobak-gerobak es krim.
Ya, pria berpakaian rapi itu adalah Rudi Juwono, pengelola es krim Orlando. Sembari menunggu karyawannya datang, ia kemudian duduk di kursi tempat kerjanya sambil memegang buku catatan.
Baca juga: Crepes Es Krim di Ponorogo Pilihan Dessert Buka Puasa yang Menyegarkan
Tak lama setelah itu, datang seorang lelaki berompi biru lantas mendorong hand truck yang bermuatan dua kotak kemudian masuk ke rumah produksi Orlanda Ice Cream.
Lalu dengan agak ngotot, lelaki itu kemudian mengangkat kotak es krim tersebut satu per satu. Terlihat berat sekali. Lalu menatanya di pinggiran kotak es krim di gerobak.
Baca juga: Rekomendasi Es Bubur Ketan Hitam Kekinian di Pandaan, Topingnya Bkin Galau
Lelaki itu lalu kembali masuk ke rumah di seberang jalan itu sambil mendorong hand truck. Ternyata, lelaki itu masuk ke ruang penyimpanan yang dingin. Ruang itu berada di bagian belakang rumah. Banyak loyang pendingin dan kotak es krim yang tertata di sana.
Kemudian, ia mengangkut satu kotak berisi es krim. Meletakkan di hand truck dan mendorongnya sampai ke ruang depan. Sudah ada Rudi Yuwono, si pemilik Orlando Ice Cream, menunggu di ruang depan.
Selanjutnya, karyawannya itu mengangkat kotak berisi es krim ke timbangan digital. Angkanya menunjukkan 13,56 kilogram. Rudi yang sedang duduk di kursi kerjanya langsung mencatat angka itu dalam buku.
Baca juga: Mengulik Eksistensi Wedrink, Pabrikan Es Krim asal Tiongkok yang Menjamur di Indonesia
"Kotak ini untuk pendingin es krimnya. Bisa tahan 12 jam," ujar Rudi kepada jatimnow.com, Rabu (10/8/2022), sambil mengatakan karyawannya itu bernama Nur Khoiri.
"Jadi mereka tinggalnya di sini. Satu atau dua minggu sekali pulang ke kampung," tambah lelaki yang kini sudah berumur 56 tahun itu.
Rudi mengatakan kini ia punya sekitar 21 karyawan. Semuanya diberi tanggung jawab menjajakan es krim dengan berkeliling setiap hari. (bersambung)