Sidoarjo - Hingga periode Agustus tahun 2022, BPJS Kesehatan Cabang Sidoarjo menyebut 180 ribu jiwa dari peserta mandiri yang tercatat menunggak pembayaran iuran.
Kepala BPJS Cabang Sidoarjo Yessy Novita memaparkan bahwa angka tersebut diperoleh dari total 300 ribu jiwa peserta yang terdaftar sebagai peserta mandiri di BPJS Kesehatan Cabang Sidoarjo.
"Dari 180 ribu jiwa peserta mandiri yang menunggak, kalau dirupiahkan bisa mencapai Rp190 miliar," kata Yessy Novita.
Baca juga: 60 Persen Peserta Mandiri BPJS Kesehatan Tulungagung Tunggak Pembayaran
Pihaknya menjelaskan ratusan ribu peserta yang menunggak pembayaran iuran itu, salah satu faktornya adalah keikutsertaan mereka ke dalam peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Pemkab Sidoarjo yang telah dinonaktifkan dan kemudian beralih ke pesertaan mandiri
"Ketikan PBI Pemda itu dicabut, maka masyarakat banyak yang beralih menjadi peserta mandiri. Tapi yaitu ketika kebutuhannya selesai mereka tidak lagi membayar iuran," imbuhnya.
Baca juga: Anggaran Berobat Gratis Pemkab Jember Berlanjut, Ini Penjelasan Kadinkes
Ditemui usai hearing (dengar pendapat) bersama dengan Komisi D DPRD Sidoarjo, Yessy menerangkan bahwa data dari PBI, PPU dan PBPU & BP kepesertaan yang aktif hanya 1.347 ribu jiwa dari total 1,9 juta penduduk atau setara hanya 68 persen dari total penduduk.
"Upaya yang kami lakukan untuk meningkatkan jumlah keaktifan peserta ialah dengan mempercepat pemenuhan kuota PBI-JK dan kita juga langsung turun ke desa-desa atau jemput bola," ungkapnya.
Baca juga: Biaya Operasi Bayi Kembar Siam Tulungagung Ditanggung BPJS?
Sementara Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih menyampaikan bahwa selain meningkatkan jumlah keaktifan peserta juga harus dibarengi dengan pelayanan kepada masyarakat yang maksimal.
"Biar seimbang, jangan hanya di jumlah keaktifan peserta yang ditingkatkan, tapi pelayanan kepada juga harus lebih ditingkatkan," pungkasnya.