Driver Ojek Online di Kediri Resah, Tarif Naik dan Penumpang Sepi

Senin, 12 Sep 2022 10:46 WIB
Reporter :
Yanuar Dedy
Para pengemudi ojek online mangkal di kawasan Jalan Hayam Wuruk.(Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)

Kediri - Driver ojek online di Kota Kediri resah. Kenaikan tarif dampak meningkatnya harga BBM justru membuat penumpang sepi. Penurunan penumpang ojek online di Kota Kediri mencapai 30-70 persen.

Seperti halanya dialami Nugroho, salah satu pengemudi ojek online yang biasa mangkal di kawasan pusat perbelanjaan Jalan Hayam Wuruk, Kota Kediri. Sejak Kementerian Perhubungan mengumumkan kenaikan tarif per Minggu 11 September 2020 (00.00 WIB), penumpangnya turun. Dia mengaku penurunan mencapai 30 persen.

“Sejak 2 hari ini sepi,” kata Nugroho, Senin (12/9/2022).

Baca juga: Ratusan Driver dan Ojol Kepung DPRD Kota Malang, Ini Alasannya

Selain Nugroho, Eko juga merasakan hal yang sama. Penurunan penumpangnya bahkan mencapai 70 persen.

“(Penurunan) Sampai 70 persen,” tegas Eko.

Baca juga: PSI Surabaya Fasilitasi Ojol Tebus Oli Murah, Demi Apa?

Sebenarnya para pengemudi tidak meminta perusahaan menaikkan tarif meski terjadi kenaikan harga BBM. Mengingat dampaknya justru memberatkan penumpang. Jika seperti ini, pendapatan para pengemudi ojek online bisa menurun drastis karena sepinya order.

\

Di perusahaan Nugroho dan Eko, terjadi kenaikan tarif sebesar Rp1.000. Sebelumnya untuk jarak 1-4 km, perusahaan menggunakan tarif Rp11.000 dan pengemudi menerima Rp7.200. Sekarang untuk jarak 1-4 km, tarif yang dikenakan Rp12.000 dan pengemudi mendapat Rp8.000. Potongan itu menurut pengemudi terlalu besar. Persentasenya lebih dari 20 persen.

Baca juga: Wujudkan Ekosistem Transportasi Digital, Khofifah Terbitkan Kepgub Tarif Ojek dan Taksi Online

“Sebenarnya nggak naik nggak apa-apa. Yang kami inginkan penurunan potongan dari aplikasi,” tandas Eko. 

 

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Kediri

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler