Lamongan - Dewan Masjid Indonesia (DMI) Lamongan diminta memperbanyak kegiatan kajian keislaman yang bersegmen kepemudaan. Hal itu pula yang akan membantu kemajuan peradaban generasi muda.
"Dalam kondisi kecepatan arus teknologi dan globalisasi, keberadaan masjid dinilai sangat penting sebagai tempat untuk menangkal gerakan radikalisme dan paham-paham yang menimbulkan kekerasan. Inilah unsur masjid yang terus kita kembangkan kedepan,” ucap Pak Yes di hadapan seluruh pengurus DMI Lamongan, Rabu (21/9/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Pak Yes mengucapkan terima kasih atas dedikasi DMI Lamongan selama ini yang tidak hanya mengurus persoalan keimanan dan ketakwaan, tapi juga membantu menyelesaikan problem yang dialami masyarakat sekitar masjid.
Baca juga: Gubernur Jatim Khofifah Raih Penghargaan Tokoh Peduli Masjid dari DMI
“Masjid harus terus mendorong kepada masyarakat untuk pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat dalam kehidupan sehari-hari,” imbuhnya.
Baca juga: 10 Masjid Layani Family Corner, Program Pemkot Malang Tekan Angka Perceraian
Senada dengan Pak Yes, Ketua DMI Jatim KH M. Roziki mengungkapkan peran masjid bisa lebih dioptimalkan fungsinya, selain untuk ibadah sholat juga sebagai pusat dakwah.
“Anak sekarang lebih senang memegang gadget, mari kita lakukan berbagai cara seperti kajian agar generasi muda lebih betah untuk melakukan dakwah di masjid,” terang M. Roziki.
Baca juga: 5 Masjid di Jatim Raih DMI Award 2022 untuk Beberapa Kategori
Sementara itu, Ketua DMI Lamongan masa bakti 2022-2027 Abdul Ghofur mengungkapkan, meski telah dilaksanakan musda pada tahun lalu dan belum dilakukan pelantikan pengurus tidak mengurangi kinerja pengurus DMI Lamongan dalam menjalankan tugasnya.
“Ini semua karena beberapa hal karena harus mundur. Dan Alhamdulillah hari ini bisa terlaksana sehingga DMI Lamongan semakin semangat dalam mengemban amanah. Jangan sampai masjid sepi, masjid kotor, masjid Lamongan harus bersih dan ramai,” pungkasnya.