jatimnow.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung menetapkan empat pantai sebagai kawasan siaga gelombang tinggi dan banjir rob. Ke empat pantai tersebut adalah Sinetron, Popoh, Sidem dan Brumbun.
“Pemukiman warga di empat pantai ini sangat dekat dengan tepi laut, hanya berjarak 10 hingga 20 meter saja,” ujar Kepala BPBD Tulungagung, Soeroto.
Berdasarkan informasi dari BMKG, gelombang tinggi diperkirakan akan terus terjadi hingga tanggal 29 Juli. Ketinggian gelombang bervariasi antara 2 hingga 6 meter. “Masyarakat sekitar serta pengunjung pantai harus selalu waspada,” imbuhnya
Baca juga: 10 Kecamatan di Banyuwangi Berpotensi Kekeringan, BPBD Lakukan Langkah Ini
Untuk mengantisipasi adanya korban, pihak BPBD menyiagakan para relawan di setiap pantai. Mereka akan melaporkan secara berkala kondisi tinggi gelombang.
Baca juga: Gotong Royong Pulihkan Dampak Amukan Mitos Naga Gaib Semeru
Hingga saat ini BPBD menyatakan belum ada korban jiwa maupun bangunan rusak yang disebabkan gelombang tinggi maupun banjir rob.
Sementara itu tingginya gelombang juga menyebabkan para nelayan tidak melaut. Mereka sudah tidak mencari ikan lagi sejak seminggu lalu. “Terlalu berisiko jika nekat melaut, cuaca dan ombaknya tidak bagus,” ungkap Agus, salah seorang nelayan di Pantai Sidem.
Baca juga: Terdampak Kekeringan, Pemdes Sriti Ponorogo Suplai Air Bersih Secara Mandiri
Untuk sementara, para nelayan memilih untuk beraktivitas di rumah, seperti memperbaiki jalan atau bekerja di ladang. Meskipun begitu, mereka tetap memantau perahu yang ditambatkan di tepi pantai. “Kalau tidak diawasi bisa hancur terkena gelombang tinggi,” pungkasnya.
Reporter: Wanda R Putri
Editor: Erwin Yohanes