jatimnow.com - Jembatan Kaliketek Bojonegoro ini merupakan peninggalan masa pemerintahan kolonial Belanda yang dibangun tahun 1914. Jembatan tua ini pun menyisakan banyak misteri yang sampai kini masih dipercaya masyarakat sekitar.
Konon, saat pembangunan jembatan ini banyak nyawa yang harus ditumbalkan. Jembatan penghubung Desa Banjarejo dan Banjarsari itu hingga kini masih kental dengan aura mistisnya.
Tak sembarangan tumbal yang diinginkan oleh "penghuni" jembatan ini. Dia harus perawan. Hal itu diketahui dari salah satu praktisi supranatural dalam konten mistisnya seperti dilihat jatimnow.com.
Baca juga: Video: Bocah 5 Tahun Meninggal Secara Misterius
"Di sini tumbalnya anak-anak perawan yang ditanam," ucap Om Hao, sapaan akrabnya melalui kanal YouTube Kisah Tanah Jawa.
Nama jembatan Kaliketek, didapat dari sejarah lingkungan tersebut yang dulunya banyak dihuni hewan ketek alias kera yang membentang di atas sungai. Namun, itu hanyalah nama, kisah mistis jembatan tersebut terjadi karena beberapa tragedi berdarah hingga insiden keji kala itu.
"Ada beberapa manusia yang digunakan untuk menahan arus sungai saat akan dilakukan pengecoran," ungkapnya.
Dimulai dari tumbal saat proses pembangunan, insiden pembantaian PKI hingga tragedi perang antara Tentara Jeni Pelajar (TJP) dengan Belanda.
"Saya melihat sosok astral di sini yang memanfaatkan tempat ini terus meminta korban. Dan tempat ini juga jadi buangan, jadi ada orang yang ke paranormal, minta sesuatu untuk jahat semisal, seperti pesugihan atau membuang ilmu, itu dibuangnya di sini. Sehingga tempat ini paling penuh," lanjut Om Hao.
Baca juga: Dugaan Pembunuhan di Rumah Kontrakan Ponorogo, Begini Keterangan Saksi
Dari banyaknya tragedi itu, timbulah aura negatif hingga kesan mistis saat melewati jembatan yang selesai dibangun pada tahun 1915 itu.
Bahkan, secara batin, jembatan Kaliketek (lama) memiliki aroma amis dan banyak dengan bercak darah sisa-sisa pembantaian dan peperangan. Ditambah dengan sosok makhluk astral penunggu sungai Kaliketek.
Om Hao membeberkan sosok astral penunggu sungai itu berukuran cukup besar dan tinggi. Konon sudah tinggal di sana sebelum Kota Bojonegoro ada.
Sosok tersebut yang selama ini menyeret psikis pengendara yang lewat dengan fikiran kosong atau dengan kondisi hati yang gundah. Fikiran mereka akan dibawa untuk menoleh kanan-kiri hingga fokus berkendara hilang.
Baca juga: 2 Penghuni Rumah di Ponorogo Hilang Misterius, Ditemukan Bercak Darah di Pintu
"Itu tanduknya lima dan itu yang selalu minta korban. Jadi kalau ada orang lewat itu kondisinya kosong, galau atau apa itu, bawaanya pingin lihat ke bawah, kayak ada energi yang narik. Jadi mempengaruhi secara psikis saat lewat sini," jelasnya.
Selain itu, jembatan Kaliketek juga menjadi titik insiden berdarah TJP menghalau Belanda saat agresi militer pada Desember 1948.
"Desember 1948 sempat diledakkan oleh Tentara Jeni Pelajar (TJP) agar Belanda tidak bisa masuk ke Bojonegoro untuk agresi, berupaya untuk menguasai kembali wilayah Bojonegoro," tandasnya.