jatimnow.com - Pemkab Ponorogo menggelar Fashion Show of Sarung untuk membuktikan identitas sebagai Kota Wisata Budaya.
Helatan unik memadukan sarung melalui peragaan busana tersebut, sekaligus untuk memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2022. Digelar di Jalan Hos Cokro Aminoto, gelaran sukses menarik minat wisatawan lokal dan luar daerah untuk datang ke Ponorogo.
Fashion Show of Sarung merupakan kegiatan di hari ketiga, dari 8 rangkaian acara peringatan HSN yang digelar Pemkab hingga tanggal 22 Oktober mendatang. Kegiatan diikuti ratusan pelajar setingkat SMP dan SMA yang ada di Ponorogo.
Baca juga: Eksistensi Batik Khas Lamongan, Potensi Penjualan Tembus Rp20 Miliar
Selain menonjolkan kreativitas para desainer dalam mengkreasikan sarung menjadi busana yang apik, sarung juga menonjolkan kesopanan dan keindahan sebagai indikator penilaian fashion show ini.
"Ini wujud menghargai nilai-nilai perjuangan santri yang menjadi pahlawan kemerdekaan," ujar Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Selasa (18/10/2022).
Selain meningkatkan sisi religius Ponorogo, acara yang turut dihadiri sejumlah Kiai dan Pimpinan Cabang Nahdatul Ulama serta Pimpinan Daerah Muhammadiyah Ponorogo, juga bertujuan untuk meningkatkan perputaran perekonomian di Ponorogo baik dari sisi wisata dan perdagangan.
Baca juga: Peringatan Hari Ibu di Ponorogo, Bupati hingga Kapolres Berlenggak-lenggok di Atas Catwalk
Pemkab Ponorogo, lanjut Sugiri, ingin membuktikan bahwa sarung tak hanya bisa dipakai untuk ke masjid atau para santri saja. Namun juga bisa menjadi trend fashion yang fashionable bagi semua gender dan usia.
"Ponorogo memiliki ratusan pondok pesantren, saya ingin mengangkat Fashion Show of Sarung sebagai wahana wisata budaya religi di Ponorogo, berdampingan dengan Reyog Ponorogo yang terkenal seantero dunia," terangnya.
Baca juga: 6 Batik Motif Surabaya Ramaikan international Modest Fashion Festival
"Kami juga ingin mengangkat Haul Ki Ageng Besari, dan Haul Betoro Katong sebagai event tahunan di Kabupaten ini. Bayangkan berapa wisatawan yang akan datang, dan berapa perputaran ekonomi yang terjadi, bila ada 4 event besar setiap tahun di Ponorogo ini, yang menonjolkan sisi budaya dan religius kabupaten tercinta kita ini," harapnya.
Sugiri berharap event serupa dapat dilaksanakan secara maksimal sehingga membawa dampak positif bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM di Ponorogo. (ADV)