jatimnow.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) Syariah terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah kepada para santri.
Langkah ini untuk menghindari jeratan pinjaman online abal-abal atau bodong yang kerap menjerat masyarakat. Selain itu, untuk memberi kesempatan yang sama dalam mengakses keuangan (inklusi) pada lembaga jasa keuangan formal.
Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi mengatakan bahwa santri didorong memiliki tingkat literasi keuangan yang baik. Pernyataan ini disampaikan dalam Perayaan Hari Santri Nasional di Yogyakarta, Sabtu (22/10/2022).
Baca juga: Jifest 2024 Catatkan Pembukaan 1.721 Rekening Baru
“Belajar keuangan itu adalah kemampuan untuk dapat mandiri secara keuangan. Karena sebetulnya, ilmu pengelolaan keuangan adalah essential life skill atau keterampilan hidup yang sangat penting,” kata Friderica dalam pernyataan tertulis yang diterima jatimnow.com.
Baca juga: Kepala OJK Jember Mohammad Mufid Resmi Gantikan Hardi Rofiq Nasution
Ia menambahkan bahwa tingkat literasi keuangan yang baik dapat menumbuhkan kesadaran mengenai kewaspadaan terhadap penawaran investasi ilegal.
Perayaan Hari Santri Nasional dibuka secara serentak di lima pondok pesantren yang dipusatkan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Munnawir Krapyak (Bantul). Acara juga diikuti Ponpes Darunnajah (Jakarta), Ponpes Mathla’ul Anwar (Leuwipanjang/Banten), Ponpes API Syubbanul Wathon (Secang/Magelang), dan ponpes Al-Anwar (Bangkalan).
Baca juga: OJK Tutup Restrukturisasi Kredit Covid-19 Bank Jatim
Adapun puncak dan closing ceremony Hari Santri Nasional direncanakan pada 28 Oktober 2022, yang akan dihadiri Wakil Presiden K. H. Ma’ruf Amin