jatimnow.com - Pasar properti pada tahun 2023 diperkirakan lebih baik dibandingkan dengan realisasi tahun ini. Meskipun bayang-bayang resesi menjadi momok bagi sejumlah pengusaha, termasuk pengembang properti.
Sekretaris Umum DPD Real Eastate Indonesia (REI) Jawa Timur, Andi Pohan menyebutkan ada beberapa hal yang bisa menaikkan properti, baik komersial maupun pasar Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Ada dua hal yang perlu dilakukan pemerintah. Untuk pasar MBR perlu meninjau ulang harga yang belum berubah selama tiga tahun. Usulan ini sudah kami sampaikan tahun lalu,” kata Andi Pohan, Kamis (27/10/2022).
Baca juga: Rumah123 Agent Awards 2024, Ini Daftar Pemenang Surabaya & Malang
Saat ini harga rumah untuk MBR masih berkisar Rp155 juta dan belum berubah sejak tahun 2019. Sementara usulan dari REI Jatim harga tersebut perlu ditinjau sebesar 7 persen atau di kisaran Rp165 juta-an.
Baca juga: Berburu Rumah hingga Tempat Bisnis di Pakuwon SpektaExpo Surabaya, Catat Tanggalnya!
Usulan kedua adalah memperpanjang pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) untuk pasar komersial. Program PPN DTP dari pemerintah telah berakhir pada September lalu.
Andi pohan menambahan jika pada tahun 2023 sudah memulai pesta demokrasi, yang otomatis berpengaruh pada sektor properti.
Baca juga: REI Gresik Property Expo 2023 Pamerkan Hunian Sehat, Eksklusif hingga Stylish
“Belanja logistik partai politik memberi pengaruh yang cukup besar. Ini sudah menjadi siklus tahun-tahun sebelumnya, meski saya pribadi tidak melakukan penelitian,” imbuhnya.
Belum lagi pembangunan infrastruktur yang masuk proyek strategis nasional (PSN) di beberapa kota berpengaruh pada pertumbuhan properti. Sebut saja PSN di Gresik, Mojokerto, dan jalur lingkar selatan Jatim.