jatimnow.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja di kebun tebu Dusun Temugiring, Desa Batankrajan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Jumat (4/11/2022).
Jokowi bersama rombongan datang sekitar pukul 10.38 WIB. Sebelum ke kebun tebu, Presiden Joko Widodo mendatangi PT Energi Agro Nusantara (Enero).
Jokowi menyempatkan melihat proses penanaman tebu oleh 35 petani dan berdialog dengan pihak PTPN X dan PT Enero.
Baca juga: Presiden Jokowi Setujui Mundurnya Risma dari Mensos, Pramono Belum Ditandatangani
"Ini kita telah memulai sesuatu yang baru untuk urusan tebu karena kita gunakan varietas yang paling baru. Tadi dr Remio menyampaikan di sini tidak perlu pemupukan nitrat dan potas karena tanahnya sudah subur ini yang sangat bagus," kata Presiden Jokowi.
Menurut Jokowi, varietas tebu ini tumbuh dengan empat atau lima batang setelah masa penanaman sejak 26 hari.
"Kedua, dengan telah ditanam yang sudah 26 hari dilihat tadi hasilnya sangat luar biasa. Biasanya nongol dua ini di sini nongol empat atau lima ini sesuatu yang sangat luar biasa," bebernya.
Baca juga: Presiden Jokowi Blusukan di Pasar Soponyono Surabaya, Cek Harga Kebutuhan Pokok
Jokowi menegaskan, lima tahun kedepan Indonesia bisa melakukan swasembada gula dengan lahan 700 ribu hektare.
"Sehingga kalau kita bisa betul-betul menyiapkan 700 ribu hektar kita akan mandiri dan kita akan swasembada gula dalam lima tahun ke depan. Akan saya siapkan yang 700 ribu hektare itu, sekarang kita baru dapat 180 ribu hektare kita butuh 700 ribu hektare," tegasnya.
Masih kata Jokowi, dari 700 ribu hektare itu akan disebar di beberapa provinsi dan tidak menutup kemungkinan akan dilakukan juga di provinsi luar Jawa.
Baca juga: Jokowi soal 41 Daerah Lawan Kotak Kosong: Kenyataan di Lapangan Seperti Itu
"Tujuh ribu hektare itu tersebar, memang budaya tebu yang bagus di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat bagus. Nanti kita akan lari ke luar Jawa karena lahan 700 ribu hektare itu bukan lahan yang kecil dengan sekuat tenaga akan saya siapkan," ujarnya.
Jokowi menjelaskan, jika swasembada gula sudah tercapai maka bisa dilarikan ke ketahanan energi.
"Larinya kalau gulanya tercapai nanti sebagian bisa dilarikan entah lewat proses molase atau langsung itu akan masuk ke etanol dan kita mulai dari e5. Jalan e10, e20. Kita main dulu, b20, b30 untuk sawit ya ini sama. Saya senang kita sudah ketemu jurusnya, yang penting itu jurusnya. Sehingga tinggal implementasi yang tinggal harus diawasi," pungkasnya.