jatimnow.com - Gangguan penglihatan yang dipicu penyakit diabetes atau retinopathy diabetic menyita perhatian. Sebab, penyakit ini mulai menyerang anak muda.
Dinas Kesehatan Lamongan mencatat sepanjang tahun 2021 angka penderita retinopathy diabetic di wilayahnya mencapai 22.580, dengan rentang usia 55-59 tahun. Angka itu diketahui naik dibandingkan tahun 2020, yang tercatat 21.633 orang.
“Untuk penderita diabetic retinopathy di Lamongan masuk 10 besar di Jawa Timur,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Lamongan, dr. Indra Tsani, Rabu (9/11/2022).
Baca juga: 39,17 Persen Anak di Surabaya Menderita Refraksi Mata
Hal senada disampaikan penanggung jawab Klinik Mata KMU Lamongan dr. Irma Suryani, SpM yang menyatakan selama periode Agustus-Oktober 2022 terdapat 192 pasien penderita retinopathy diabetic.
“Rata-rata pasien yang mengalami gangguan penglihatan karena diabetes berusia 54 tahun. Bahkan penderita ini sudah menyasar anak muda. Pasien kami ada yang usianya 27 tahun, dan sudah menderita gangguan penglihatan,” ungkap Irma.
Baca juga: RS Mata Undaan Akan Gelar Pemeriksaan Mata Khusus Rekan Media se-Jawa Timur
Selain retinopathy diabetic, lanjut Irma, ada beberapa gangguan mata lain yang berisiko untuk penderita diabetes. Seperti glaukoma, katarak hingga perubahan ukuran kacamata.
“Rutin periksa mata kurang lebih satu tahun sekali, apalagi dengan keluarga yang memiliki riwayat diabetes hingga hipertensi. Saya rasa langkah ini bisa untuk pencegahan dini," imbuhnya.
Baca juga: Eye Education Tour: Belajar Seru Tentang Mata dari Poster Kreatif & Dokter Mata
Salah satu pasien klinik mata KMU Lamongan, Aulia Vernanda (20) warga Glagah mengaku rutin memeriksakan kesehatan mata. Sebab ia memiliki riwayat keluarga dengan keluhan mata. Selain itu, Aulia mengaku melakukannya untuk menjaga kesehatan mata sejak dini.
“Saya rutin periksa kesehatan, kalau untuk memeriksakan mata karena memang untuk berjaga-jaga, karena ada keluarga yang punya riwayat diabetes,” pungkasnya.