jatimnow.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Timur merilis indeks literasi dan inklusi keuangan tahun 2022 mengalami peningkatan.
Berdasarkan survei yang dilakukan OJK menempatkan indeks literasi keuangan sebesar 55,32 persen, sedangkan inklusi keuangan sebesar 92,99 persen. Catatan tersebut meningkat masing-masing 5,03 persen dan 6,37 persen.
Adapun indeks inklusi, capaian di Jatim telah melampaui target sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, selaku Ketua Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI), yaitu sebesar 90 persen pada tahun 2024.
Baca juga: Jifest 2024 Catatkan Pembukaan 1.721 Rekening Baru
Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur Bambang Mukti Riyadi dalam keterangan resminya menyebutkan peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan di Jatim tidak lepas dari peran serta semua pihak.
“Hasil SNLIK 2022 diharapkan dapat menjadi dasar bagi OJK dan seluruh stakeholders dalam membuat kebijakan, menyusun strategi, dan merancang produk atau layanan keuangan yang sesuai kebutuhan serta bisa meningkatkan perlindungan masyarakat,” katanya, Senin (14/11/2022) malam.
Ia menambahkan, seseorang dengan pengetahuan dan keterampilan keuangan yang baik akan memilih produk dan jasa keuangan sesuai dengan kepentingan terbaiknya.
Baca juga: Kepala OJK Jember Mohammad Mufid Resmi Gantikan Hardi Rofiq Nasution
Harapannya, bisa mengambil keputusan guna meningkatkan kesejahteraan keuangannya.
“Itulah sebabnya indeks literasi keuangan suatu bangsa sangat berpengaruh pada tingkat kesejahteraan masyarakat,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, OJK juga merilis survei nasional literasi dan inklusi keuangan (SNLIK) 2022. Hasil SNLIK tahun 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia 49,68 persen dan inklusi keuangan 85,10 persen.
Baca juga: OJK Tutup Restrukturisasi Kredit Covid-19 Bank Jatim
Secara nasional, indeks literasi dan inklusi keuangan naik 11,87 persen dan 8,07 persen dibandingkan tahun 2019. Sementara itu, indeks literasi keuangan syariah 9,14 persen dan inklusi keuangan syariah sebesar 12,12 persen, naik 0,21 persen dan 3,02 persen dibandingkan tahun 2019.
Untuk proses pengambilan data SNLIK 2022 dilaksanakan mulai Juli hingga September 2022 di 34 provinsi, yang mencakup 76 kota-kabupaten. Adapun responden berjumlah 14.634, yang berusia antara 15-79 tahun.
Adapun metode yang dilakukan adalah wawancara tatap muka dan dibantu dengan sistem Computer-Assisted Personal Interviewing (CAPI).