jatimnow.com - Proses pemeriksaan terhadap AH, tersangka wanita pemeran video mesum Kebaya Merah yang mengidap kejiwaan berupa kepribadian ganda hingga kini terus bergulir. Hasil pemeriksaan lanjutan, wanita 20 tahun itu terbukti mengkonsumsi obat antidepresan.
"Hasil pemeriksaan sementara, yang bersangkutan mengkonsumsi obat antidepresan," kata Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim, Kompol Harianto Rentasalu, Rabu (16/11/2022).
Namun, Harianto belum bisa menjelaskan lebih jauh terkait hasil pemeriksaan kejiwaan tersangka AH. Sebab, hingga saat ini, proses pemeriksaan masih terus berlanjut dengan melibatkan ahli di RS Bhayangkara.
Baca juga: Wanita Pemeran Kebaya Merah Divonis 2 Tahun, Penasihat Hukum Bersyukur
"Sampai sekarang masih berlanjut. Observasi kepada yang bersangkutan juga masih berjalan. Sejak hari Jumat, sampai sekarang belum ada hasil dari Bhayangkara. Kalau sudah keluar pasti akan kami sampaikan," jelasnya.
Sementara itu, tersangka AH saat dirilis di Mapolda Jatim beberapa waktu lalu usai ditetapkan sebagai tersangka bersama pasangannya, ACS, tidak terlihat menunjukan gelagat gangguan jiwa berat seperti pada umumnya. Ia tampak seperti normal.
Namun, setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan, kemudian dikembangkan lagi hingga menggeledah tempat tinggal AH di kawasan Medokan, Surabaya, polisi menemukan kartu kuning dan juga faktur-faktur tanda berobat.
Baca juga: Tersangka Baru Video Kebaya Merah: Make-up Artis, Terlibat 33 Konten Threesome
Setelah didalami lagi, rupanya wanita kelahiran Malang, Jawa Timur itu mengidap kejiwaan berupa kepribadian ganda.
Dilansir dari Healthline, depresi diklasifikasi jadi 3 bagian. Yakni ringan, sedang dan berat (mayor).
Untuk kategori depresi ringan ditandai dengan mudah marah, putus asa, membenci diri sendiri, kehilangan minat terhadap aktivitas yang pernah dinikmati, insomnia, perubahan nafsu makan, perubahan berat badan dan lainnya.
Baca juga: Tersangka Baru Video Kebaya Merah Ditangkap di Sidoarjo, Ini Identitasnya
Sedangkan, kategori depresi sedang ditandai dengan ciri-ciri merasa tidak punya harga diri, kekhawatiran berlebih, produktivitas berkurang, suka menyendiri dan perasaannya semakin sensitif.
Kemudian untuk kategori berat alias mayor, pengidap mengalami delusi, halusinasi hingga memunculkan pikiran dan perilaku untuk mengakhiri hidup.