jatimnow.com - Puluhan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP) Kabupaten Kediri, menyegel kantor DPC setempat, kamis (2/8/2018).
Penyegelan ini dilakukan setelah Ketua partai tidak menemui mereka. Sebelumnya para kader ini mendatangi kantor DPC untuk mengklarifikasi terkait proses penjaringan dan penetapan nomor urut Bakal Calon Legislatif ( Bacaleg), yang dinilai tidak sesuai dengan peraturan internal partai.
Bimo, salah seorang kader menuturkan ada yang salah dalam mekanisme penjaringan Bacaleg yang sudah berlangsung. Salah satunya proses rapat pleno yang tidak dilakukan oleh pengurus DPC.
Baca juga: Sekjen PDIP Hasto: Ada Arus Balik Dukungan Kuat untuk Risma - Gus Hans
"Tapi mereka melaporkan ke KPU disertai dengan surat bukti penyelenggaraan rapat pleno," ujarnya.
Selain itu sesuai peraturan partai, penetapan nomor urut Bacaleg harus sesuai urutan. Jika dalam satu dapil ada pengurus harian yang mendaftar maka akan mendapatkan nomor urut satu.
Namun jika tidak ada maka nomor urut satu adalah hak Pengurus Anak Cabang (PAC) yang ada di setiap Kecamatan.
Para kader ini juga mengaku tidak pernah dilibatkan selama masa penjaringan Bacaleg.
Baca juga: Wakil PDIP Jatim Sebut Ada Intimidasi Selama Tahapan Pilkada
"Saat kami mau konfirmasi ke ketua malah tidak ditemui, kami akan segel kantor hingga ketua mengajak kami rapat," tuturnya.
Sementara itu salah seorang pengurus DPC PDIP Kabupaten Kediri, Edi Sutrisno membantah tuduhan yang dilayangkan para kader. Semua proses penjaringan dan penetapan nomor urut Bacaleg sudah dilakukan sesuai prosedur partai. Bahkan mereka juga sudah mendapatkan surat Keterangan dari Dewan Pengurus Pusat partai terkait penetapan nomor urut tersebut.
" Kita hanya mengusulkan yang menetapkan DPP," terangnya.
Baca juga: Sekjen PDIP Hasto Kunjungi Jember, Ini Pesannya untuk Para Simpatisan
Edy juga mengaku sudah mendapatkan mandat dari ketua untuk menemui para kader. Namun kader menolak dan bersikeras untuk menyegel kantor DPC.
"Pada dasarnya kami siap membicarakan permasalahan ini secara kekeluargaan," pungkas Edi.
Reporter: Wanda R Putri
Editor: Arif Ardianto