jatimnow.com - Sebuah video yang berisi seorang bocah sekolah dasar (SD) dalam kondisi koma, diduga dianiaya kakak kelasnya, viral di media sosial. Peristiwa disebut terjadi di Malang.
"Bocah kelas 2 SD di Kepanjen, Kabupaten Malang, dikeroyok kakak kelasnya sampai koma," tulis akun Instagram @infomalangan seperti dilihat jatimnow.com, Rabu (23/11/2022).
Dalam postingan akun tersebut, diinformasikan bahwa bocah laki-laki yang koma itu berinisial MW (7), asal Kepanjen.
Baca juga: Viral Video Berkas C Plano Spesimen Dibakar, KPU Bangkalan Panggil Pelaku
Dalam video dia mengaku dikeroyok kakak kelasnya pada Jumat, 11 Agustus 2022 lalu ketika berada di Jembatan Sengguruh, Kepanjen. Dia mengeluh sakit di bagian kepala dan perut.
"Sebelum koma anak saya mengeluh kesakitan di bagian kepala dan perut. Dan menyebut nama pelaku sebelum tidak sadarkan diri. Bahkan anak saya juga mengaku kalau dirinya mendapat perlakuan penganiayaan oleh para siswa lain yang juga rekan kakak kelasnya sendiri," ucap Dewi dalam video itu.
Saat ini, MW dinyatakan koma dan tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam (RSI) Gondanglegi, Kabupaten Malang sejak 17 November 2022.
"Kami berharap agar pihak sekolah, kepolisian bisa menindaklanjuti kasus penganiyaan sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Berikan hukuman setimpal bagi para pelaku," sambung Dewi.
Baca juga: Viral, Pria Diduga Anggota PPS Desa Gunelap Bangkalan Bakar C Plano Uji Coba
Sementara Kepala Desa Jenggolo, Sukardi membenarkan bahwa ada warganya yang masih di bawah umur mengalami kejadian tersebut. Namun dia belum dapat memastikan terkait kronologi peristiwa itu.
"Saya bersama kamituwo (perangkat desa) dan Pak Bhabin juga sudah koordinasi, lalu mendatangi sekolahnya. Dan diketahui memang ada pengeroyokan," ungkap Sukardi.
Dia mengaku bahwa telah mendatangi korban ke RSI Gondanglegi. Hal tersebut untuk memastikan kondisi korban setelah mengalami peristiwa nahas tersebut.
Baca juga: 2 Wanita Bangkalan Naik Pikap dan Bikin Konten di Jembatan Suramadu
"Dan informasi yang saya dapat, pihak keluarga korban telah melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Malang, tepatnya ke PPA (Pelayanan Perempuan dan Anak)," jelas Sukardi.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Ahmad Wahid Arif mengaku belum menerima laporan apapun terkait peristiwa tersebut.
"Sejauh ini belum ada laporan tertulis terkait hal tersebut ke Dinas Pendidikan," tegasnya.