SKK Migas Jalin 28 Kesepakatan Komersial Tanpa Lupakan Konservasi Lingkungan Hidup

Kamis, 01 Des 2022 11:40 WIB
Reporter :
jatimnow.com
3rd International Convention di Bali

jatimnow.com Bali - Kegiatan 3rd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022) di  Kota Denpasar, Bali, menegaskan pengembangan industri minyak dan gas bumi tanpa mengesampingkan aspek konservasi lingkungan hidup.

Sebanyak 28 kesepakatan komersial ditandatangani bertepatan dengan gelaran acara tersebut, Jumat, 25 November 2022. “Potensi penerimaan mencapai US$ 2,3 Miliar,” kata Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto usai menyaksikan penandatanganan.

Ada 10 dokumen mengenai Prosedur Election Not To Take in Kind (ENTIK) yang merupakan perjanjian yang mengatur tugas dan tanggung jawab antara SKK Migas dan Kontraktor KKS sebagai penjual minyak mentah dan kondensat bagian negara yang disepakati. Selain itu, ada 18 dokumen perjanjian jual beli gas bumi (PJBG), amandemen PJBG, heads of agreement (HoA), memorandum of understanding (MoU) untuk gas pipa, LNG, dan LPG antara penjual dan pembeli.

Baca juga: Mengulik Pertemuan HCML dengan Pemkab Sumenep

Semua perjanjian tersebut akan menghasilkan lifting minyak dan kondensat sebesar 265 ribu barel minyak per hari. Perkiraan total lifting gas bumi sebesar 390 miliar british thermal unit (TBTU). Rentang durasi kontrak dari dua hingga sebelas tahun.

Adapun kesepakatan yang ditandatangani antara lain ENTIK antara SKK Migas dengan PT Pertamina Hulu Energi, PJBG antara PT Pertamina EP dan PT Krakatau Steel, amandemen PJBG antara PT Medco E&P Indonesia dengan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, MoU antara Inpex Masela dengan PT Badohopi Nickel Smelting Indonesia, HoA antara PT Pertamina (Persero) dengan PT Nusantara Regas dan Jadestone Energy (Lemang) Pte Ltd dengan PT Pertamina Patra Niaga.

Kesepakatan ini menunjukkan koordinasi yang baik antara SKK Migas, pembeli dan penjual. SKK Migas mengharapkan kerja sama ini terus dijaga dan ditingkatkan untuk memastikan seluruh produksi minyak, gas bumi, dan LPG dapat dimonetisasi dengan optimal.

Komersialisasi migas, khususnya gas bumi menjadi salah satu pilar strategis dalam mendukung pencapaian visi jangka panjang SKK Migas dengan produksi 1 juta barel minyak per hari dan gas bumi sebesar 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) pada tahun 2030.

Produksi tersebut akan diprioritaskan untuk pembeli dalam negeri. Tantangannya, kebutuhan gas bumi dalam negeri cenderung stagnan. Sejak Tahun 2012, secara rata-rata pertumbuhan pemanfaatan gas bumi oleh pembeli dalam negeri adalah 1 persen per tahun. Pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 4 – 5 persen per tahun.

Penandatanganan kontrak-kontrak ini, tidak hanya menghasilkan pendapatan, tetapi yang terpenting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. minyak mentah dan kondensat yang terjual seluruhnya akan disuplai untuk kebutuhan domestik.

Gas yang terjual sebagian akan disuplai ke pabrik pupuk dan petrokimia di Sumatera Selatan dan Sulawesi Tengah, untuk pengembangan industri di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Tengah, serta kelistrikan untuk kebutuhan PLN. Sedangkan LPG dari Sumatera Selatan rencananya seluruhnya akan dipasok untuk kebutuhan dalam negeri. “Ini menunjukkan komitmen hulu migas dalam menjaga ketahanan energi Nasional,” kata Dwi.

Baca juga: SKK Migas Kuatkan Strategi Program Pengembangan Masyarakat Hulu Minyak dan Gas

Sejalan dengan kegiatan the 3rd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022), pada 23 November 2022, SKK Migas – KKKS bekerjasama dengan Kementerian Lingkunagn Hidup dan Kehutanan (KLHK) menanam 11.200 pohon mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Kota Denpasar, Bali Rabu, 23 November 2022.

\

Penanaman pohon mangrove ini dihadiri oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan – KLHK, Kepala SKK Migas dan segenap pimpinan dari KKKS, serta perangkat desa setempat. Penanaman Mangrove dilakukan secara bertahap dan diperkirakan akan selesai 100 persen pada akhir November 2022.

Penanaman Pohon Mangrove di Bali

Program ini merupakan program kegiatan bersama SKK Migas-KKKS yang dicanangkan oleh SKK Migas. Kegiatan merupakan bentuk komitmen industri hulu migas untuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat daerah operasi.

Dwi Soetjipto menyampaikan, program penghijauan ini merupakan program yang dicanangkan oleh pemerintah pusat maupun SKK Migas. “Upaya SKK Migas dalam memproduksikan sumber daya migas dalam rangka mendukung perekonomian nasional, tetaplah harus berada dalam sebuah koridor yang memperhatikan lingkungan,” jelasnya.

Baca juga: Jatim Urutan Ketiga Penghasil Migas Tertinggi Nasional

Berdasarkan target program penghijauan SKK Migas, pada 2022 akan ada 2 juta pohon yang ditanam. Jumlah ini melampaui target awal yang sebanyak 1,65 juta pohon. Dwi menambahkan bahwa hingga Oktober 2022 sudah ditanam 1,36 juta pohon.

Kegiatan penanaman pohon akan terus dilakukan oleh 5 perwakilan SKK Migas bersama-sama KKKS di seluruh Indonesia. Hingga Desember 2022 diperkirakan sebanyak 2,09 juta pohon bisa ditanam atau 126 persen di atas target.

Dwi menjelaskan, kegiatan penghijauan ini sesuai dengan konsep Three Bottom Line dalam konsep bisnis berkelanjutan. Konsep ini harus memperhatikan tiga hal: People atau memiliki dampak sosial pada masyarakat sekitar, planet, atau memperhatikan dampak terhadap lingkungan, dan Profit atau harus tetap menguntungkan badan usaha tersebut.

"Konsep ini pulalah Industri Hulu Migas mencanangkan transformasi yang tertuang dalam Rencana Strategis Indonesia Oil and Gas (IOG) 4.0 dengan 3 target utama, yaitu mencapai produksi 1 Juta BOPD dan 12 BSCFD pada 2030, mengoptimalkan peningkatan nilai tambah dari kegiatan Hulu Migas, dan memastikan keberlanjutan lingkungan Renstra IOG 4.0,” ujarnya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler