jatimnow.com - Menjelang Hari Raya Idul Adha, Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya menggelar praktik penyembelihan hewan kurban bagi takmir masjid se Kota Surabaya, Minggu (5/8/2018).
Bertempat di RPH Surabaya jalan Pegirikan Surabaya, sebanyak 250 takmir masjid mengikuti serangkaian pelatihan perihal tata cara penyembelihan hewan kurban yang baik dan benar.
Kegiatan ini diharapkan agar saat penyembelihan didapat daging yang aman sehat utuh (asuh), bebas stres serta cemaran bakteri.
Tak hanya memperoleh ilmu, para takmir tersebut juga mendapatkan sertifikat sebagai penyembelih hewan kurban.
Dalam praktiknya, ratusan takmir masjid telah bersiap-siap di rumah penyembelihan sapi. RPH menyediakan seekor sapi seberat 450 kilogram.
Suasana di RPH yang berada di Jalan Pegirian Surabaya Minggu (5/8/2018) pagi itu, terlihat cair dan peserta pun tampak antusias untuk mendapatkan materi yang dipaparkan pemateri.
"Ayo awas..., awas..., minggir dulu, sapinya mau lewat," teriak peserta memberi peringatan kepada rekannya.
Sebelum penyembelihan, Drs Trilas Sardjito dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair menjelaskan pemilihan hewan kurban sesuai syariat Islam seperti usia hewan yang harus lebih dari setahun, tidak cacat, serta tampilan fisiknya yang bagus.
"Pastikan hewan yang disembelih sudah dewasa, bisa juga dilihat dari gigi-giginya ataupun bebas penyakit kulit sehingga tidak sampai merugikan orang yang mengonsumsi dagingnya," paparnya.
Saat tata cara penyembelihan, para takmir juga diajarkan menyembelih hewan oleh perwakilan persatuan juru sembelih hewan halal (Juleha). Untuk praktiknya, diawali dengan cara melumpuhkan hewan dengan penggunaan metode tali tambang. Setidaknya, ada tiga metode tali-temali yang digunakan untuk melumpuhkan hewan.
"Selama ini, banyak temuan penanganan penyembelihan yang kurang baik sehingga menjadi kendala saat penyembelihan, selain itu juga agar sapi yang akan disembelih itu tidak stres agar dagaing yang diperoleh tidak menyusut," terang Dirut RPH Surabaya Teguh Prihandoko.
Ia mengatakan, pada tata cara penyembelihan, poin yang paling ditekankan adalah pengetahuan tentang titik mematikan dan momentum penyembelihan.
"Ini untuk menjamin hewan yang disembelih segera mati tanpa harus sengsara berkepanjangan, dan yang lebih penting lagi prosesnya sesuai dengan syariat agama. Jangan sampai hewan yang disembelih itu matinya lama," ujarnya.
Ia menambahkan, dengan adanya pengetahuan itu, diharapkan para takmir semakin mantap saat menyembelih hewan kurban. Selain itu, dapat juga menghilangkan keraguan perihal kehalalan daging hasil penyembelihannya.
"Ini karena penyembelihnya telah mengantongi sertifikat dengan pelatihan yang menggabungkan pengetahuan medis dan pengetahuan agama," ungkapnya.
Selain penyembelihan, para takmir juga diajarkan untuk mengecek kesehatan hewan sebelum dan sesudah disembelih guna penilaian kualitas daging berdasarkan warna dan pH Daging.
"Pada tes ini mungkin hal yang baru bagi peserta karena ini yang kita namakan postmortem dan ante mortem untuk mengecek kelayakan dagingnya maupun hati sapi apakah mengandung cacing atau tidak," paparnya Prof Dr Soewarno ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jatim.
Bagi kalangan takmir masjid, penyembelihan hewan kurban memang bukan hal yang baru. Hukum agama juga sudah memberikan tuntunan penyembelihannya. Hanya saja, peserta mengaku terbantu dengan penambahan pengetahuan, terutama perihal kesehatan hewan dan beberapa teknik pelumpuhan hewan.
"Dari pelatihan ini banyak wawasan baru, misalnya soal kesehatan," tutur Ahmad Saikhu, takmir Masjid Almahdi Kooarmada 2 Surabaya salah seorang peserta.
Kegiatan sosial yang digelar RPH Surabaya ini bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) kota Surabaya, Pelindo III, Persatuan Dokter hewan Indonesia (PDHI) Jatim, dan Unair.
Reporter : Fahrizal Tito
Editor: Arif Ardianto
Takmir Masjid Dilatih Cara Efektif Menyembelih Hewan Kurban
Minggu, 05 Agu 2018 16:43 WIB
Reporter :
Farizal Tito
Farizal Tito
Berita Surabaya
BNI dan ITS Kolaborasi Dorong Filantropi Pendidikan Digital Melalui Dana Abadi
Kualitas BBM Bermasalah? Pertamina Siapkan Kompensasi dan Layanan di Jatim
ECOTON Desak Tindakan Tegas untuk Industri Pencemar Kalimas Surabaya
Benarkah PKPU Jadi Momok Menakutkan Bagi Pelaku Usaha?
Final DBL East Java 2025: Sinlui Kawin Gelar Lagi Setelah Tidur 10 Tahun
Berita Terbaru
BNI dan ITS Kolaborasi Dorong Filantropi Pendidikan Digital Melalui Dana Abadi
Inflasi Kota Kediri Oktober Capai 0,40 Persen, Emas Perhiasan Jadi Pendorong Utama
Pelayanan SKCK Online Polres Ponorogo Tuai Apresiasi, Cepat, Mudah, dan Bebas Antre
Persik Kediri Putuskan Main di GJOS Saat Jamu Persebaya, Persikmania Boleh Datang
MYZE Hotel Sumenep Berbagi, Donor Darah dan Cek Mata untuk Masyarakat
Tretan JatimNow
Aura Sinta Raih Emas Pada Ajang AKF China Setelah Gagal di Porprov Jatim
Kisah inspiratif Dokter Gigi Zahra, Sang Dokter Gigi Bawa Misi Kemanusiaan
Agus Hermanto, Guru Pelosok Banyuwangi Sang Penjaga Mimpi Anak Desa
Kisah Wanita Single Parent jadi Pengemudi Ojol di Jember, Bawa Anak Tiap Hari
Terpopuler
#1
Sambut Bonus Demografi, Ini Langkah Muslimat NU Blitar
#2
Benarkah PKPU Jadi Momok Menakutkan Bagi Pelaku Usaha?
#3
Umrah Mandiri: Jangan Anggap Remeh Pasal 124, Ini Konsekuensinya
#4
Buntut Penyitaan HP Siswa, Guru SMP Negeri 1 Trenggalek Dianiaya
#5