jatimnow.com - Sungguh malang nasib seorang pria di Ponorogo ini. Ia mengidap gangguan jiwa (ODGJ) dan hidup sebatang kara. Ironisnya, pria ini tidak pernah tersentuh bantuan pemerintah sama sekali.
Ia adalah Bambang Purwanto (23), warga Dusun Pandanderek, Desa Winong, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo. Bambang hidup di rumah berukuran empat kali delapan dan tidur hanya di atas kursi yang terbuat dari bambu.
Ketika tim jatimnow.com menyambangi rumah Bambang, aroma tak sedap menyeruak menusuk hidung. Maklum, Bambang tidak pernah beranjak dari tempat tidurnya yang sumpek dan kumuh. Bahkan buang air kecil hingga buang air besar di tempat yang sama.
Baca juga: Geger Pria Misterius Terkapar Muntah Darah Depan Pertokoan Lamongan
Selama ini kebutuhan hidup Bambang dicukupi oleh pamannya, Dasri. Sebenarnya perekonomian Dasri juga jauh dari kata layak. Dia hanya bekerja sebagai kuli bangunan dan juga harus mengurus istri dan anaknya.
“Bambang sakit itu ketika mau ke SMA. Dia (Bambang) depresi. Kakaknya meninggal dunia tambah depresi,” ujar Dasri, Sabtu (17/12/2022).
Baca juga: 5 ODGJ di Jember Dinyatakan Sembuh Bisa Nyoblos saat Pilkada 2024
Menurut Dasri, sebenarnya Bambang pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah melalui ibunya, Katemi. Namun semenjak ibu nya meninggal karena sakit, otomatis bantuan itu terhenti. Selain itu, Bambang juga tidak mempunyai KTP, hal itu yang membuat dia tidak mendapat bantuan.
“Akhirnya yang mencukupi ya saya. Bambang gak mau kemana-mana. Mandi juga kalau saya paksa. Berak dan kencing ya di kamarnya itu,” terang Dasri.
Di sisi lain, Kepala Dusun Pandanderek, Alif Muhtar, mengaku bahwa Bambang awalnya hidup normal sebagaimana anak-anak yang lain. Bahkan mengenyam pendidikan hingga SMP. Namun setelah lulus, Bambang tiba-tiba berubah menjadi pemurung hingga kadang mengamuk dan merusak perabotan rumah.
“Sekarang bisa dikatakan parah baik segi mental atau fisik,” jelas Alif Muhtar.
Baca juga: ODGJ di Tulungagung Mengamuk Sabet 2 Polisi
Alif berharap, ada bantuan terutama dari pemerintah mengenai keberadaan Bambang, baik berupa sembako maupun pengobatan kejiwaan agar tidak lagi mengancam keselamatan warga sekitar.
“Semoga segera mendapat bantuan,” pungkasnya. (Ahmad Fauzani)