jatmnow.com - Jelang perayaan tahun baru Imlek pengurus kelenteng, Tjoe Tik Kiong Tulungagung terus melakukan sejumlah persiapan. Di mana sejumlah warga keturunan kaum Tionghoa menggelar sembahyang di klenteng ini.
Sembahyang ini biasa dilakukan sebelum perayaan tahun baru Imlek. Selain itu pengurus juga membuat toa kim, yang biasa dipersembahkan kepada dewa saat sembahyang Imlek nanti.
Bioma kelenteng Tjoe Tik Kiong, Tjio Jing Jing mengatakan toa kim merupakan salah satu perlengkapan ibadah bagi kaum Tionghoa. Toa kim merupakan uang dewa yang biasa dipersembahkan saat sembahyang.
Baca juga: Jadwal Imlek 2575 Kelenteng Tjoe Hwie Kiong Kediri, Tahun Ini Tanpa Barongsai
Nah, beberapa hari jelang Imlek seperti saat ini, warga keturunan Tionghoa mulai membuat toa kim dari kertas khusus, untuk memenuhi pesanan dan kebutuhan dalam sembahyang Imlek.
"Butuhnya banyak, bisa mencapai ribuan. Untuk itu kami mulai menyicil membuatnya, ada yang pesanan ada juga yang untuk stok," ujarnya, Senin (16/01/2023).
Terdapat beberapa bentuk toa kim yang dibuat. Di antaranya berbentuk nanas, bunga teratai, lotus, pagoda, naga, penyu dan yen pao atau uang cina.
Baca juga: Pemkot Malang Fokus Kendalikan Inflasi Jelang Pemilu dan Imlek 2024
Setiap bentuk, toa kim memiliki makna tersendiri. Seperti bentuk nanas yang melambangkan keburuntungan, penyu bermakna panjang umur dan teratai serta lotus yang bermakna bunga untuk dewa.
"Setiap toa kim memiliki makna, dengan harapan harapan hal tersebut dapat terwujud saat tahun baru Imlek nantinya," tuturnya.
Dibutuhkan ketekunan dalam proses pembuatan toa kim. Mereka melipat satu per satu kertas toa kim dan menyusunnya sesuai bentuk yang diinginkan.
Baca juga: Sepi Pembeli, Luminor Sidoarjo, Imlekan
Nantinya Toa Kim ini akan dijual mulai harga Rp25 ribu-Rp125 ribu. Setelah pelaksanaan sembahyang selesai, toa kim kemudian dibakar.
"Maknanya seperti sedekah, ini merupakan tradisi sedekah dalam sembahnyang Imlek," pungkasnya.