jatimnow.com - Para akademisi dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mendesak pemerintah kabupaten segera menyediakan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Raya Majapahit dan Jalan Raya Gelam.
Urgensi kebijakan JPO ini dirasa penting salah satunya adalah melihat masih banyaknya warga yang menyeberang di jalur cepat di dua titik tersebut.
Selain itu, para akademisi juga menekankan unsur keselamatan bagi warga yang dinilai sering lalu-lalang di dua jalur itu.
Baca juga: Didemo Ratusan Massa, Ketua KPU Sidoarjo Bantah Tuduhan Konsumsi Miras
“Fakta di lapangan, warga masih menyeberang di jalur cepat. Ini membahayakan keselamatan dan mengganggu arus lalu lintas. Sedangkan, hingga kini memang hanya terdapat empat JPO untuk menyebarang di Sidoarjo. Ini bisa memicu kemacetan dan kecelakan yang sering terjadi di sekitar RSUD Sidoarjo,“ ujar Dosen Prodi Administrasi Publik Umsida, Ilmi Usrotin Choiriyah.
Menurutnya, saat ini hanya ada empat JPO di jalan-jalan utama Kabupaten Sidoarjo. Di antaranya JPO Jenggolo Sidoarjo, JPO Aloha Gedangan, JPO Waru, dan JPO Tjiwi Kimia daerah Tarik. Ilmi menambahkan urgensi pembangunan JPO dianggap penting di beberapa ruas atau titik karena beberapa hal.
Baca juga: Gelar Demonstrasi di Sidoarjo, Partai Buruh Tuntut Ketua KPU Mundur
ia kemudian menyebut Jalan Mojopahit. Di jalan ini termasuk lajur cepat, karena berada di kompleks Kampus Umsida, Masjid Muhammadiyah, lalu lalang pasien dan pengunjung RSUD, serta Kompleks padat.
Selanjutnya di titik Jalan Raya Gelam arah ke Keramean Timur. Di lokasi ini juga masuk jalur cepat, karena dekat dengan kompleks kampus, halte bus transjatim masing-masing arah Surabaya-Malang dan sebaliknya.
Senada dengan Ilmi, Hendra Sukmana selaku Sekretaris Pusat Studi Kebijakan Publik dan Media Umsida juga berharap agar hal ini dapat menjadi masukan untuk Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.
Baca juga: FOTO: Wajah Baru Stadion Gelora Delta Sidoarjo
“Diharapkan ini akan menjadi masukan bagi Pemkab Sidoarjo. Dan saya harap rekomendasi ini dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas yang disebabkan penyeberangan jalan, yang kurang berhati-hati atau menyebrang sembarangan akibat minimnya JPO,” tegas Hendra.
Hendra menambahkan bahwa sebagai visi dan misi dalam pembangunan infrastruktur untuk memenuhi mobilitas warga di Kota Delta.