jatimnow.com - Puluhan remaja melakukan penyerangan terhadap warung penjual es degan dan warung kopi di Kelurahan Keputih, Surabaya. Dalam aksi brutal itu, sempat terakam kamera CCTV.
Salah satu saksi mata, Abi mengatakan peristiwa itu terjadi pada Kamis (26/1/2023) dan berlangsung sangat cepat. Diawali dengan konvoi puluhan kendaraan. Lalu berhenti di Jalan Keputih Tegal, tepat di depan warung es degan Ndhul.
"Itu setelah blayer-blayer, langsung masuk ke halaman parkir. Pertama yang diserang itu warkop samping degan ini," kata pria yang juga berprofesi sebagai ojek online itu, Sabtu (28/1/2023).
Baca juga: Duduk Perkara Pengeroyokan Saksi Paslon Jimad Sakteh di Sampang
Saat kejadian itu berlangsung, pengunjung warkop lantas berhamburan melarikan diri masing-masing.
Abi mengungkapkan, mayoritas pengunjung warung kopi itu adalah warga sekitar dan Ojol. Para pengunjung lari berpencar, hingga ke belakang warung dan satu diantaranya berlari ke arah warung penjual es degan.
"Akhirnya kami juga kena jadi sasaran. Tapi belum jelas itu cari siapa," paparnya.
Abi menyebut insiden itu terjadi sekitar pukul 1.10 WIB. Aksi puluhan remaja diduga gangster itu terekam kamera CCTV warung maupun yang menghadap ke jalan.
"Setahu saya mereka ke arah utara. Bisa jadi ke arah Kejawan. Jumlahnya banyak," ujarnya.
Sementara itu, pemilik warung Es Degan Ndhul, Yongky Ari mengaku warungnya sudah tutup, sejak pukul 23.00 WIB. Dia mengaku ada di lokasi kejadian saat terjadi penyerangan tersebut.
"Kami buka hanya melayani ojek Online saja. Di sini mayoritas ojol," ungkapnya.
Baca juga: Respons KPU Jatim soal Tewasnya Saksi Paslon Jimad Sakteh di Sampang
Yongky juga menunjukkan rekaman CCTV warung. Selain melempari pengunjung dengan botol, sekelompok pemuda itu juga melempar dengan kursi.
"Kursinya di atas meja. Nah itu dilempar ke kamar kami. Ya lobang," jelasnya.
Dia berharap tak ada lagi insiden serupa di kawasan Keputih. Padahal, kata Yongky, sebelum adanya serangan, petugas gabungan baik Kepolisian dan Satpol PP Kota Surabaya melakukan patroli di kawasan tersebut.
"Iya jangan ada lagi lah. Kami ini kerja. Di sini juga kerja semua," harapnya.
Terpisah, Kapolsek Sukolilo Kompol M Sholeh menjelaskan, anggotanya sudah mendatangi lokasi penyerangan. Dia mengaku tengah melakukan pendalaman dan pemeriksaan beberapa saksi mata.
Baca juga: Pilbup Sampang Memanas, Saksi Paslon Jimad Sakteh Tewas Dikeroyok
"Meski tidak ada korban jiwa tapi ini sudah mengganggu Kamtibmas. Masih kami lakukan penyidikan," jelasnya.
Soal penyebab, Sholeh menyebut dipastikan hanya sebatas kesalahpahaman semata. Sebab, korban penyerangan tidak mengenal kelompok remaja tersebut.
"Nggak ada senjata tajam saat itu. Dugaan sementara karena salah paham," ungkapnya.
Ditanya apakah penyerangan itu berkaitan dengan gangster atau perguruan silat? Sholeh mengaku masih melakukan pendalaman.
"Sejauh ini tidak ada hubungannya dengan perguruan apalagi gangster. Namun masih terus kami dalami," tandasnya.