jatimnow.com - Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menerima kunjungan Tim Riset Gender dan Birokrasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Sabha Pambojana Rumah Rakyat.
Tim riset dari BRIN itu yakni Herie Saksono, Yanuar Farida Wisma Yanti Evi Maya Savira, Melati Ayuning Pranasari.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, pendidikan yang menjadi salah satu hal wajib dalam layanan dasar tentu harus dilakukan meski sesulit apapun tentunya dengan mengutamakan program secara keroyokan atau crosscutting.
Baca juga: Pembangunan Ponpes Al Amin Mojokerto, Pjs Bupati Beri Pesan Soal Ini
"Untuk menjamin pendidikan dasar yang menjadi wewenang pemerintah kota Mojokerto sudah kita lakukan dengan memberikan berbagai fasilitas gratis, seperti seragam, sepatu, peralatan sekolah dan bis sekolah gratis," kata Ika Puspitasari dalam keterangan tertulis, Senin (30/1/2023).
"Sementara untuk pendidikan sekolah menengah dan pendidikan tinggi yang menjadi wewenang Pemerintah Provinsi kami bersinergi dengan Baznas dengan program Satu Rumah Satu Sarjana," lanjutnya.
Perempuan yang akrab disapa Ning Ita menambahkan, hal utama yang dilakukan adalah mempersiapkan SDM untuk masa yang akan datang, dan tentunya melibatkan para ibu yang merupakan pendidik pertama bagi anak-anaknya.
Baca juga: Sederet Fakta Penemuan 5 Kerangka Manusia di Situs Kumitir Mojokerto
"Mempersiapkan generasi bangsa adalah penurunan stunting yang menjadi salah satu goal SDGs. Angka stunting Kota Mojokerto saat ini terendah di Jawa Timur dan kami targetkan dalam 2 tahun mendatang bisa zero stunting. Hal ini tentunya tidak lepas dari peran ibu dalam mencetak generasi bangsa," paparnya.
Masih tentang pemberdayaan perempuan, Ning Ita menambahkan program keroyokan masih menjadi strategi untuk menyiapkan generasi bangsa.
"Peran ibu dalam mengawal anak-anaknya sejatinya tidak bisa tergantikan oleh siapapun, saya berupaya ada satu program yang diampu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DinsosP3A), Dinas Kesehatan,Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DinkesP2KB) yang membina kader sebaya sehingga bisa menjadi tempat curhat," ujarnya.
Baca juga: 39 KUBE di Mojokerto Terima Bantuan Modal Usaha, Pj Wali Kota Beri Pesan Ini
Menurut Ning Ita, bahwa untuk bisa menghasilkan generasi yang berkualitas tidak lepas dari ekonomi keluarga. Perempuan sebagai gender yang mendominasi akan terus menjadi sasaran dalam bidang apapun. Karena pada kenyataannya perempuan bisa menjadi single parent atau mempunyai suami namun belum memenuhi kebutuhan keluarga.
"Banyak sekali program pemberdayaan ekonomi dengan sasaran perempuan dalam inkubasi wirausaha 4P. Kami berikan pelatihan, pendampingan, pemberian modal usaha dan pembentukan koperasi sesuai dengan peminatannya masing-masing," pungkasnya.
Pertemuan ini Ika Puspitasari didampingi oleh Sekretaris Daerah Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo dan Kepada Disdikud Amin Wachid. Kajian gender dan birokrasi yang tengah dilakukan oleh tim riset BRIN merupakan kerjasama antara BRIN dengan Yayasan Bhakti Tanoto (Tanoto Foundation).