jatimnow.com - Musim hujan memang cocoknya makan mie kuah dengan rasa pedas yang nendang di lidah. Tapi pernah kah kalian mencicipi masakan mie pedas yang diolah dengan potongan daging bebek?.
Jika pada umumnya, mie pedas identik dengan topping ayam suwir atau telor, maka kalian wajib tahu kuliner bernama Mie Bebek Becek.
Baca juga: Didemo Ratusan Massa, Ketua KPU Sidoarjo Bantah Tuduhan Konsumsi Miras
Kudapan mie yang disajikan oleh salah satu hotel di Sidoarjo ini menawarkan cita rasa unik dibalut bumbu kuning yang khas Nusantara.
Mie kuning yang disiram kuah bumbu kuning kental dengan irisan daging bebek dan suwiran cabai di atasnya membuat penikmat kuliner ngiler.
Chef de Party Favehotel Sidoarjo Rizky Maulana saat ditemui memaparkan bahwa Mie Bebek Becek ini sengaja diciptakannya karena stigma mie pedas yang selalu disantap saat hawa dingin atau musim hujan.
Selain itu, ide membuat mie bebek muncul karena dirinya ingin menyajikan hidangan berbahan dasar mie yang berbeda dari biasanya namun tetap mendominasi rempah-rempah dan rasa pedas.
Baca juga: Gelar Demonstrasi di Sidoarjo, Partai Buruh Tuntut Ketua KPU Mundur
"Memang kita sengaja cari yang beda biar ada khasnya. Akhirnya bebek itu kita tonjolin. Biar orang gak melulu makan mie ayam terus," papar Chef Rizky.
Lebih lanjut, ia merinci bahan dasar yang sederhana bisa dibuat oleh siapapun saat sedang santai atau longgar di rumah.
"Bumbu yang dominan bawang merah, bawang putih, cabai merah besar, dan kecil makanya rasanya agak pedas. Trus kita tambahin potongan daging bebek sebagai kondimen sama ada acarnya," terangnya.
Rizky mengaku meskipun baru satu minggu di-launching, kuliner bercita rasa pedas creamy tersebut banyak diminati masyarakat, terutama saat cuaca dingin atau musim hujan.
Baca juga: FOTO: Wajah Baru Stadion Gelora Delta Sidoarjo
"Kemarin waktu launching banyak yang suka terutama yang suka makan bebek. Ini kok beda ada mie bebek karena mie ayam sudah biasa," imbuh Rizky.
Untuk menikmati satu porsi mie bebek kuah pedas pengunjung hanya merogoh kantong Rp48 ribu saja. Pengunjung bisa memesan kuliner tersebut kapan saja.
"Dalam sehari rata-rata laku 8 hingga 10 porsi," pungkasnya.