jatimnow.com - Kabupaten Ponorogo memberangkatkan sedikitnya 45 relawan juru masak dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) ke wilayah gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). 45 relawan juru masak ini diberangkatkan karena adanya permintaan dari pemerintah pusat.
Wakil Bupati Ponorogo, Soedjarno mengatakan, berdasar perintah Pemerintah pusat, bahwa ribuan pengungsi bencana gempa bumi di NTB masih kekurangan suplai makanan.
"Kami memang diminta oleh pemerintah pusat. Memang ribuan pengungsi kekurangan makanan"” kata Kepala Dinsos, Sumani kepada jatimnow.com, Senin (13/8/2018).
Ia menjelaskan, sementara pengiriman relawan juru masak sendiri dilakukan bertahap atau dibagi dalam beberapa shift. Sehingga nantinya relawan juru masak yang berada di NTB tidak kelelahan dalam melayani para pengungsi.
"Pengiriman 45 relawan teknisnya bertahap. Awalnya Cuma lima orang saja. Nanti berikutnya baru 5-10 orang dikirimkan lagi. Itu kondisional saja nanti," tegasnya.
Dipilihnya Tagana sebagai relawan tenaga juru masak, karena memang dianggap kelompok tersebut mumpuni di bidang dapur umum.
Baca juga: Ini Penjelasan BMKG soal Gempa di Perairan Tuban
“Kalau Tagana khusus dapur umur. Relawan lain clusternya kesehatan, pendidikan dan lain-lain," uranya.
Sementara Wabup Ponorogo, Soedjarno, berpesan bagi yang diberangkatkan untuk tetap hati-hati.
"Saya berpesan bagi mereka yang berangkat tetap hati-hati. Keselamatan diri sendiri tetap yang utama," urainya.
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Malang Luncurkan Pusdiklat Kebencanaan bidang Kesehatan
Ia menjelaskan, selain relawan, Tagana Ponorogo juga mengirimkan satu truk berisi material sembako. Termasuk pakaian anak sekolah dan tak lupa makanan khas Ponorogo sambel pecel.
"Selain itu kan kami kirimkan persoel. Tapi untuk juru masak. Karena memang Tagana sepsialis bantu di dapur umum. Kalau keseatan dan tenaga ada sendiri," pungkasnya.(ADV/rif)