jatimnow.com – Lebih dari 15 poster tentang kesehatan mata terpampang di galeri National Eye Center (NEC) Surabaya. Poster ini mengundang antusias peserta Eye Education Tour yang diselenggarakan pada 14 Februari silam di Lantai 2 NEC Surabaya.
Sedikitnya lebih dari 20 peserta tour ini mendapatkan edukasi tentang kesehatan mata dengan menyenangkan.
Beberapa poster yang terlihat seperti ilustrasi terkait penyakit mata seperti glaukoma, katarak, sajian komik menarik terkait contoh penglihatan. Terdapat pula kuis tentang mata, yang ada dalam poster edukasi, dengan desain unik dan kreatif.
Baca juga: Menteri ATR/BPN - PWNU Jatim Teken Kerja Sama Sertifikat Tanah Wakaf
“Asyik juga belajar kesehatan mata melalui poster ini,” ungkap Malaikat Malik, salah satu peserta Eye Education Tour NEC Surabaya.
Warga Bangkalan ini mengaku lebih mudah memahami tentang kesehatan mata. Tremasuk bisa lebih peduli terhadap diri sendiri dan orang sekitar.
“Jadi lebih waspada, dan bisa menerapkan tips-tips bermanfaat di keluarga,” lanjutnya.
Eye Education Tour yang diinisiasi NEC Surabaya ini meliputi banyak hal. Sebut saja pameran poster edukasi, penyuluhan kesehatan mata, tes buta warna, penyuluhan dan pemeirksaan mata bersama dokter spesialis mata, hingga tour mengelilingi NEC Surabaya.
Baca juga: Arus Peti Kemas TPS Naik 9,77 Persen Hingga Oktober 2024, Ekspor-Impor Tetap Stabil
Para peserta berkesempatan melakukan pemeriksaan mata secara langsung dan bisa melakukan konsultasi dengan dokter spesialis mata secara gratis. Dokter spesilias mata, dr. Ruchyta Ranti, SpM, memberikan edukasi tentang kesehatan mata di era serba digital.
“Harapannya, melalui Eye Education Tour ini, para remaja lebih peduli dengan kesehatan mata, sebab penglihatan ini harta yang sangat berharga untuk masa depan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Cabang NEC Surabaya, Rika Nur Erina menjelaskan, Eye Education Tour ini memang disediakan untuk memberiksan fasilitas bagi masyarakat untuk mengetahui banyak hal tentang kesehatan mata.
Ia berharap, kegiatan yang dikemas dengan edukasi unik dan fresh tentang kesehatan mata ini, semakin banyak anak muda yang semakin peduli dengan kesehatan matanya.
Baca juga: BBJT Gelar Festival Teater Berbahasa Daerah, 20 SMA/SMA dan Sanggar Adu Akting
“Banyak kasus kebutaan yang terjadi karena kelainan refraksi yg tidak terkoreksi,” ungkapnya.
Disebutkan, prevalensi atau populasi penderita rabun jauh (Miopia) dewasa sebesar 48,1 persen, pada orang dewasa berusia di atas 21 tahun yang mempengaruhi produktivitas.
NEC juga memiliki layanan yang cukup banyak seperti: Lasik Center, Myopia Center, estetika mata (Eyesthetic Center), dry eye center, hingga Cataract Center, maka edukasi ini sangat membantu meningkatkan kepedulian masyarakat atas kesehatan mata.