Pixel Codejatimnow.com

Apresiasi Khofifah untuk Eyelink Group: Kami Mendukung Operasi Katarak di Bawean

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Ni'am Kurniawan
Pembina Eyelink Foundation dr Uyik Unari saat melakukan penandatanganan kerjasama aksi baksos Eyelink Group bersama Pemprov Jatim, RSI, dan Dinkes Jatim (Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)
Pembina Eyelink Foundation dr Uyik Unari saat melakukan penandatanganan kerjasama aksi baksos Eyelink Group bersama Pemprov Jatim, RSI, dan Dinkes Jatim (Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)

jatimnow.com - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mendukung penuh aksi bakti sosial (baksos) dalam bentuk operasi katarak gratis kepada 296 penderita dan 90 orang penderita Pterygium di Pulau Bawean, Gresik.

Dukungan itu disampaikan Khofifah dalam sambutannya setelah penandatanganan kerjasama aksi baksos tersebut antara Pemprov Jatim, Eyelink Group, Dinkes Jatim, dan Yayasan Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya, di Tower RSI, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Sabtu (4/2/2023).

"Kami mendukung penuh inisiasi Eyelink Group yang rencananya akan melakukan bakti sosial operasi mata katarak di Pulau Bawean, dan nantinya dilanjutkan dengan kota-kota lain di Jawa Timur," ungkap Khofifah.

Dipilihnya Pulau Bawean sebagai lokasi baksos karena banyaknya penderita katarak di sana. Sebelumnya, Eyelink juga telah melalukan pemeriksaan mata kepada 900 warga.

Khofifah mengatakan, penyakit katarak memang tidak dapat menular, tapi memiliki resiko menyebabkan kebutaan secara permanen jika tidak segera ditangani.

Sementara Pembina Eyelink Foundation, dr Uyik Unari mengatakan, aksi baksos kali ini sengaja digelar pada bulan Februari, untuk mengambil moment 1 Abad NU yang jatuh pada 7 Februari 2023.

"Ratusan pasien akan mendapatkan operasi katarak dan pterygium gratis selama 1 pekan ini (6-11 Februari 2023). Mereka ini membutuhkan tindakan operasi segera, agar penglihatannya kembali jelas dan lebih produktif," terang dr Uyik.

Baca juga:
Diinisiasi Kemensos, Ratusan Penderita Katarak Ikuti Operasi Gratis di RSUD dr. Soegiri Lamongan

Dia menambahkan, selain pemeriksaan terhadap penderita katarak, Eyelink juga mendapati 135 anak-anak menderita kelainan refraksi sehingga membutuhkan kacamata untuk mengoreksi penglihatannya.

Nantinya, Eyelink Foundation akan melibatkan empat dokter mata dan 40 tenaga medis dalam pelaksanaan baksos ini. Baksos ini akan dijalankan bertahap hingga akhir Tahun 2023.

Setelah tahap awal di Februari ini, rencananya akan dilanjutkan dengan skrining lanjutan serta operasi katarak, pterygium, hingga pemberian kacamata gratis.

Baca juga:
Kenali Ciri-ciri Katarak dalam Bingkai Cataract Awareness Month

"Masih sebagian warga saja kami periksa. Harapannya dalam setahun ini bisa mencakup seluruh warga di Bawean dan segera memberikan tindakan untuk mengembalikan kondisi penglihatan mereka," tandasnya.

Ketua Yayasan RSI Surabaya, Prof Muhammad Nuh dalam sambutannya mengatakan, kerjasama yang ditandatangani itu tidak hanya untuk Bawean, tapi akan dilakukan di daerah-daerah di Jatim.

"Yarsis bersama rumah sakitnya dan Unusa akan mensuport kegiatan dalam kegiatan 'Indonesia Bebas Kebutaan' yang diinisiasi oleh Eyelink Foundation. Unusa akan menerjunkan mahasiswa perawat dan para dokter muda dan dosen sebagai bagian dari proses pembelajaran," ungkap Prof Nuh.