Jelang Ramadan, Harga Daging Ayam dan Sayur di Tulungagung Naik Signifikan

Rabu, 15 Mar 2023 12:49 WIB
Reporter :
Bramanta Pamungkas
Pedagang daging ayam dan sayuran di pasar grosir Ngemplak Tulungagung. (Foto-foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Harga daging ayam dan sejumlah sayuran di Pasar Grosir Ngemplak, Kabupaten Tulungagung, mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kenaikan harga ini sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Setiap hari harganya terus naik.

Pedagang memprediksi kenaikan harga ini akan terus terjadi hingga bulan Ramadan. Harga secara berangsur akan mulai turun setelah Lebaran.

Berdasarkan pantauan di pasar, harga daging ayam saat ini mencapai Rp32 ribu per kilogram. Sebelumnya harganya berkisar Rp28 ribu per kilogram. Setiap hari harga daging ayam naik mulai Rp 500 hingga Rp1000 per kilogram.

Baca juga: Dampingi Presiden Jokowi di Malang, Gubernur Khofifah Siap Kendalikan Inflasi

Diperkirakan harganya akan terus naik hingga Lebaran nanti. Pedagang memperkirakan harga daging ayam kali ini bisa menembus Rp40 ribu per kilogram.

Selain daging ayam beberapa jenis sayuran juga mengalami kenaikan harga. Sayuran jenis cabai rawit, cabai besar, cabai keriting, tomat, selada, sawi putih, buncis dan bawang merah harganya naik sejak beberapa hari lalu.

Baca juga: Harga Telur, Ayam dan Bawang Masih Tinggi, Ini Penjelasan Pedagang Pasar di Kediri

Kenaikan paling tinggi terjadi pada cabai rawit. Harganya saat ini mencapai Rp80 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya harganya berkisar Rp67 ribu per kilogram.

\

Salah seorang pedagang daging ayam, Didik Tri mengaku kenaikan ini selalu terjadi menjelang bulan Ramadan. Harganya cenderung terus naik dan baru akan turun setelah perayaan lebaran. Adanya tradisi megengan yang biasa dilakukan warga menjelang lebaran diduga menjadi penyebabnya.

"Dari kandang harga ayam juga naik, ini biasa terjadi jelang memasuki bulan Ramadan," ujarnya, Rabu (15/3/2023).

Baca juga: Jelang Ramadan, Harga Daging Ayam di Jombang Merangkak Naik

Kenaikan harga daging ayam ini tidak diikuti oleh tinginya permintaan konsumen. Daya beli masyarakat cenderung tidak ada peningkatan. Didik sendiri mengaku tidak berani menambah stok daging ayam. Mereka khawatir stok tersebut tidak akan habis terjual.

"Meski ada tradisi megengan tapi permintaan pasar relatif landai, tidak ada peningkatan," pungkasnya.

 

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Tulungagung

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler