jatimnow.com - Warga Dusun Nganjukan, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, dibuat resah atas kehadiran sejumlah pemulung yang masuk wilayahnya. Terlebih pemulung ini masuk membawa peralatan untuk memungut barang bekas, dengan berputar-putar di perumahan warga, Kamis (16/3/2023).
Keresahan warga semakin memuncak saat mereka dengan seenaknya mengambil barang bekas tanpa izin. Takut terjadi sesuatu, bersama perangkat desa, warga mengusir rombongan pemulung.
"Kita minta mereka meninggalkan lingkungan di sini. Warga resah, banyak barang yang masih bisa dipakai, tapi (pemulung) asal angkut," kata Sujaman (51), Kepala Dusun Nganjukan kepada jatimnow.
Baca juga: 5 Fakta Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Ditemukan Tewas, Diduga Diperkosa
Ia menambahkan jika kedatangan para pemulung diduga sengaja didrop menggunakan pikap. Ia memerkirakan jumlah pemulung yang masuk kampung sekitar 15 orang, yang sebelumnya turun di dekat lingkungan perumahan warga.
Warga yang merasa terusik, selanjutnya melapor ke polisi, lantaran beberapa barang milik warga diambil tanpa permisi.
"Ya itu gak izin. Barang masih bisa dipakai diambil asal comot. Kita minta (pemulung) untuk meninggalkan kampung, kemudian pulang dijemput pikap yang sama," jelasnya.
Baca juga: ASMOPSS ke-14 Digelar di Banyuwangi, Diikuti 136 Peserta
Sujaman menyebut kelompok pemulung atau rombeng itu diduga berasal dari Jember. Informasi itu diperoleh warga saat bertanya kepada salah satu pemulung yang masuk kampung.
Terpisah, Kanit Intelkam Polsek Sempu, Bripka Hendri mengaku belum menerima laporan terkait kepadatangan pasukan rombeng di Dusun Nganjukan.
Namun, ia tidak menampik sempat ada peristiwa serupa, dan pihaknya mengamankan dua pemulung.
Baca juga: Bazar Kuliner Kampoeng Cungking Banyuwangi Angkat Hidangan Tradisional
"Sempat diamankan, karena membuat resah. Namun setelah didata mereka sudah kami lepaskan," ujarnya.
Kedatangan pasukan rombeng itu sempat terekam kamera ponsel milik warga. Dari video amatir yang disaksikan, terlihat pemulung datang secara berjejer dengan menenteng karung dan kayu yang ujungnya diberi magnet.
Sejumlah warga berusaha mendekati pemulung, namun beberapa pemulung tetap berjalan beriringan tak mengindahkan warga yang mendekati.