jatimnow.com - Warga Desa Mrican, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo dan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Ponorogo benar-benar mewujudkan ancamannya. Mereka melakukan blokade di jalan menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mrican, Selasa (21/3/2023).
Pantauan di lokasi, ada poster bertuliskan “Akses TPA Mrican Ditutup. Truk Sampah Dilarang Masuk”, “Save Mrican”.
Salah satu warga Desa Mrican, Ibnu Atoillah mengatakan blokade ini adalah puncak kekesalan warga, terkait Pemkab Ponorogo yang berjanji akan membangun IPAL (instalasi pengolahan air limbah).
Baca juga: Ketika Komika Ponorogo Open Mic di TPA Mrican
"Nyatanya sudah setahun, janji tinggal janji,” ujar salah satu warga Desa Mrican, Ibnu Atoillah, Selasa.
Rupanya janji tidak pernah terealisasi. Janji tersebut sudah disampaikan oleh Pemkab Ponorogo pada April 2022 lalu. Dia menjelaskan bahwa kemarin sore telag melakukan aksi bersama aktivis PMII.
"TPA Overload itu sangat banyak dampaknya,” kata Atok, sapaan akrab Ibnu Atoillah kepada media.
Dampak tersebut antara lain masalah kesehatan. Warga banyak yang gatal-gatal. Pertanian juga tercemar air lindi, sehingga banyak tanaman padi rusak serta gagal panen.
“Saya sendiri biasanya satu kotak dapat 9 ton. Itu kondisi 5 tahun lalu. Saat ini dapat 5 ton itu sangat susah,” tegas Atok.
Baca juga: Buntut Blokade Jalan, Bupati Sugiri Datangi TPA Mrican
Blokade ini dimulai Selasa (21/3/2023) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Blokade bakal dibuka ketika Pemkab Ponorogo menunjukkan masterplan.
Sementara Kepala Desa Mrican Adi Purnomo Sidiq mengatakan bahwa blokade ini dilakukan karena warga Mrican yang terdampak dengan TPA Mrican dan bersama aktivis PMII kecewa.
"Beberapa warga terdampak itu mengaku sesuai janji tahun 2022 Pemkab segera membangun talud di TPA. Juga dibangun pembuangan air berupa Ipal untuk pembuangan lindi,” jelasnya.
“Penutupan atau blokade ini ada sisi positif dan negatif. Saya akan melakukan komunikasi ulang. Saat ini kondisi TPA Mrican sangat overload. Dan akan terus bertambah jika tidak ada pengelolaan yang baik,” tegasnya.
Baca juga: Sidak ke TPA Mrican, Ini Solusi DPRD Ponorogo Urai Permasalahan Sampah
Sebelumnya, mahasiswa PMII Cabang Ponorogo dan warga Desa Mrican melakukan aksi di depan kantor DPRD Ponorogo dan Pemkab Ponorogo. Mereka ingin bertemu oleh anggota DPRD Ponorogo dan Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko.
Sayang, aksi ratusan mahasiswa dan perwakilan warga ini tidak ditemui oleh pihak terkait, Senin (20/3/2023) sore. Di depan kantor DPRD Ponorogo mereka hanya ditemui oleh perwakilan dari sekretaris DPRD Ponorogo.
Di depan kantor Pemkab Ponorogo, mereka hanya ditemui oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ponorogo, Gulang Winarno.
Blokade jalan menuju TPA Mrican Ponorogo. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)