jatimnow.com – Pemkab Banyuwangi meluncurkan program inovatif anyar bernama ”Kanggo Riko”, yang dalam bahasa setempat berarti ”Untuk Anda”. Program ini fokus memberdayakan ribuan warga miskin di perdesaan agar mandiri secara ekonomi.
”Jadi, program ini membantu ribuan masyarakat kurang mampu meningkatkan usaha ekonominya. Tahun depan, kita lipat gandakan jumlah penerimanya,” ujar Bupati Abdullah Azwar Anas saat meluncurkan program itu di Desa Jajag, Rabu (15/8/2018). Anas memberikan sambutan lewat Facetime karena sedang menunaikan ibadah haji.
Dalam program tersebut, Banyuwangi menggelontorkan dana penguatan ekonomi untuk 1.160 rumah tangga miskin (RTM) yang sedang merintis usaha atau berniat meningkatkan usahanya. Per RTM mendapat Rp 2,5 juta, disesuaikan dengan kebutuhan usaha mereka.
Baca juga: ASN Pemprov Jatim Dilarang Pakai Mobil Dinas untuk Mudik Lebaran
Tahap awal, program ini dilaksanakan di 29 desa. Anggarannya diambil dari Alokasi Dana Desa (ADD) dari APBD Banyuwangi. ADD adalah penyokong Dana Desa (DD) dari APBN.
Pada 2018, anggaran untuk 189 desa di Banyuwangi Rp 316,34 miliar, terdiri atas ADD (APBD Banyuwangi) Rp 148,63 miliar dan Dana Desa (APBN Indonesia) Rp 167,7 miliar.
Menurut Anas, semakin besar Dana Desa, anggaran ADD juga kian besar. Momentum perhatian luar biasa dari Presiden Jokowi untuk masyarakat desa ini perlu benar-benar dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi warga.
"Dana Desa sebagian menggarap infrastruktur, nah ADD mendukungnya dengan memperkuat usaha warga termasuk lewat program Kanggo Riko ini,” papar Anas.
Anas mengatakan, program ini adalah bagian dari inovasi berkelanjutan pengembangan desa dan masyarakatnya yang dilakukan Pemkab Banyuwangi.
Sebelumnya, sudah Pemkab Banyuwangi sudah memiliki program ”Smart Kampung”, e-village budgeting, uang saku tiap hari bagi pelajar kurang mampu, dan ”Rantang Kasih” yang membagikan makanan bergizi tiap hari ke warga miskin lanjut usia.
Baca juga: Diserahkan Mendagri, Banyuwangi Raih Peringkat Pertama Kinerja Pemkab Se-Indonesia
Yang membedakan program ”Kanggo Riko” dengan program inovatif lainnya yang telah digeber adalah pada fokus program.
”Misalnya, Rantang Kasih adalah program karitatif, memberi makanan tiap hari ke masyarakat termiskin yang tidak bisa lagi dibuat produktif karena faktor usia. Nah, Kanggo Riko ini fokusnya adalah memberdayakan. Sasarannya warga miskin, tapi usia produktif, masih berpeluang diangkat ekonominya,” papar Anas.
Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko yang hadir saat peluncuran program anyar itu mencontohkan kegunaan atau manfaat dari program itu. Misalnya, ada yang jual pentol (bakso mini), bisa ditingkatkan dengan diberi gerobak dan kompor baru. Ada yang buka tambal ban tapi masih pakai pompa manual, diberi compressor.
“Ada ibu-ibu pintar menjahit tapi tidak punya mesin, kita beri mesinnya. Dan sebagainya,” imbuh Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko.
Salah seorang penerima program, Karlina (48), adalah penjual pentol (bakso mini) yang mendapat kompor dan gerobak. ”Tadinya saya pakai kompor tungku, sekarang diberi kompor gas,” kata Karlina senang.
Baca juga: Hasil Survei PRC, Warga Lamongan Puas Kinerja Yuhronur Efendi-Abdul Rouf
Ada pula Sri Kasiyati, penjual es yang mendapatkan bantuan blender dan cup sealer (alat penutup gelas). ”Kemasan gelas saya lebih menarik, anak-anak yang beli jadi senang. Bisa tambah laris,” ujarnya.
Penuli/editor: Arif Ardianto