jatimnow.com - Ledakan tabung elpiji 3 kilogram di Jalan Undaan Peneleh, Surabaya, Jumat (31/3/2023) hingga menyebabkan enam orang luka bakar, disebabkan karena kebocoran regulator tabung gas.
Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya, Dedik Irianto mengatakan ledakan tabung gas itu dipicu karena ada kebocoran pada bagian regulator tabung.
"Ledakan disebabkan kebocoran pada regulator saat proses pemasangan," kata Dedik saat dikonfirmasi jatimnow.com, Jumat (31/3/2023)
Baca juga: Korban Ledakan di Markas Brimob Surabaya 10 Orang, Begini Kondisinya
Menurut Dedik, kronologis ledakan dimulai saat proses pemasangan tabung elpiji yang habis diganti tabung baru. Sementara, masih ada kompor lain yang apinya masih menyala. Hingga api kompor itu menyambar lantas menimbulkan ledakan.
Baca juga: Kata Kapolda Jatim soal Penyebab Ledakan di Asrama Brimob Surabaya
"Jadi semua korban membuat pesanan nasi kuning dan ada tabung elpiji yang habis. Ketika hendak melakukan pergantian tabung elpiji itu untuk salah satu kompor masih menyala dan karena posisinya di lorong dapur yang empit, sehingga dengan cepat api menyambar gas bocor lantas meledak," paparnya.
Sementara, lanjut Dedik, di dalam dapur juga ditemukan sebanyak 5 buah tabung elpiji diduga turut meledak hingga menimbulkan suara ledakan beberapa kali.
Baca juga: 2 Korban Ledakan Asrama Brimob Surabaya Dirawat di RS Bhayangkara
"Di lokasi dapur korban setelah diperiksa ada sebanyak 5 buah tabung gas elpiji," pungkasnya.
Sekadar informasi, di dalam peristiwa tersebut 6 orang mengalami luka bakar, diantaranya; M. Soewono (67), Suriyah (52), Eny Latifah (38), Yuni Lestari (30), dan Titi (68), serta satu balita umur tiga tahun. Sementara itu korban dilarikan ke RSUD Soewandi dan RSU dr Soetomo.